Sintaks Model 5E (Learning Cycle)
Tahap pembelajaran siklus (learning cycle)
1. Pembengkitan Minat (Engagement)
Tahap pembengkitan minat merupakan tahap awal dari siklus belajar. Pada tahap ini guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat dan keingitahuan siswa tentang topik yang akan diajarkan. Hal ini dilakuakan dengan mengajukan pertanyaan tentang topik faktual dalam kehidupan sehari-hari (yang berhubungan dengan topik bahasan). Dengan demikian siswa akan memberikan respon/jawaban, kemudian jawaban siswa tersebut dapat dijadikan pijakan oleh guru untuk mengetahui pengatahuan awal siswa tentang pokok bahasan. Kemudian guru perlu melakukan identifikasi ada tidaknya kesalahan konsep pada siswa. Pada fase ini juga siswa diajak untuk membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan depelajari dan dibuktikan dalam tahap eksplorasi. Dalam hal ini guru harus membangun keterkaitan antara pengalaman keseharian siswa dengan topik pembelajaran yang akan dibahas.
Tahap pembengkitan minat merupakan tahap awal dari siklus belajar. Pada tahap ini guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat dan keingitahuan siswa tentang topik yang akan diajarkan. Hal ini dilakuakan dengan mengajukan pertanyaan tentang topik faktual dalam kehidupan sehari-hari (yang berhubungan dengan topik bahasan). Dengan demikian siswa akan memberikan respon/jawaban, kemudian jawaban siswa tersebut dapat dijadikan pijakan oleh guru untuk mengetahui pengatahuan awal siswa tentang pokok bahasan. Kemudian guru perlu melakukan identifikasi ada tidaknya kesalahan konsep pada siswa. Pada fase ini juga siswa diajak untuk membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan depelajari dan dibuktikan dalam tahap eksplorasi. Dalam hal ini guru harus membangun keterkaitan antara pengalaman keseharian siswa dengan topik pembelajaran yang akan dibahas.
2. Eksplorasi (Exploration)
Pada tahap eksplorasi dibentuk kelompok-kelompok kecil antara 2-4 siswa. kemudian diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil tanpa pembelajaran langsung dari guru untuk melakukan dan mencatat ide-ide melalui kegiatan-kegiatan praktikum atau telaah literatur. Pada tahap ini guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Pada dasarnya tujuan tahap ini adalah mengecek pengetahuan yang dimiliki siswa apakah sudah benar, masih salah, atau mungkin sebagian salah, sebagian benar.
Pada tahap eksplorasi dibentuk kelompok-kelompok kecil antara 2-4 siswa. kemudian diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil tanpa pembelajaran langsung dari guru untuk melakukan dan mencatat ide-ide melalui kegiatan-kegiatan praktikum atau telaah literatur. Pada tahap ini guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Pada dasarnya tujuan tahap ini adalah mengecek pengetahuan yang dimiliki siswa apakah sudah benar, masih salah, atau mungkin sebagian salah, sebagian benar.
3. Penjelasan (Explanation)
Pada tahap ini guru dituntut mendorong siswa untuk menjelaskan suatu konsep dengan kalimat/ pemikiran sendiri, meminta bukti dan klarifikasi atas penjelasan siswa, dan saling mendengar secara kritis penjelasan antar siswa atau guru serta mengatur jalannya diskusi. Dengan adanya diskusi tersebut, guru memberi definisi dan penjelasan tentang konsep yang dibahas, dengan memakai penjelasan siswa terdahulu sebagai dasar diskusi sehingga siswa dapat menemukan istilah-istilah dan konsep yang dipelajari.
Pada tahap ini guru dituntut mendorong siswa untuk menjelaskan suatu konsep dengan kalimat/ pemikiran sendiri, meminta bukti dan klarifikasi atas penjelasan siswa, dan saling mendengar secara kritis penjelasan antar siswa atau guru serta mengatur jalannya diskusi. Dengan adanya diskusi tersebut, guru memberi definisi dan penjelasan tentang konsep yang dibahas, dengan memakai penjelasan siswa terdahulu sebagai dasar diskusi sehingga siswa dapat menemukan istilah-istilah dan konsep yang dipelajari.
4. Penerapan Konsep (Elaborasi)
Penerapan merupakan kemampuan untuk menerakan suatu kaidah atau metode untuk menyelesaikan masalah kehidupan yang nyata pada kasus atau problem yang kongkrit dan baru (Sri Esti Wuryani, 2006:212). Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai cirri-ciri yang sama. Konsep dapat dilambangkan dalam bentuk kata yang mewakili konsep itu. Pada tahap elaborasi siswa menerapkan konsep dan keterampilan yag telah dipelajari dalam situasi baru atau konteks yang berbeda. Dengan demikian, siswa akan dapat belajar secara bermakna, karena telah dapat menerapkan/ mengaplikasikan konsep yang baru dipelajarinya. Jika tahap ini dapat dirancang dengan baik oleh guru maka motivasi belajar siswa akan meningkat. Meningkatnya motivasi belajar siswa tentu dapat mendorong peningkatan hasil belajar siswa.
Penerapan merupakan kemampuan untuk menerakan suatu kaidah atau metode untuk menyelesaikan masalah kehidupan yang nyata pada kasus atau problem yang kongkrit dan baru (Sri Esti Wuryani, 2006:212). Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai cirri-ciri yang sama. Konsep dapat dilambangkan dalam bentuk kata yang mewakili konsep itu. Pada tahap elaborasi siswa menerapkan konsep dan keterampilan yag telah dipelajari dalam situasi baru atau konteks yang berbeda. Dengan demikian, siswa akan dapat belajar secara bermakna, karena telah dapat menerapkan/ mengaplikasikan konsep yang baru dipelajarinya. Jika tahap ini dapat dirancang dengan baik oleh guru maka motivasi belajar siswa akan meningkat. Meningkatnya motivasi belajar siswa tentu dapat mendorong peningkatan hasil belajar siswa.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari siklus belajar. Pada tahap evaluasi, guru dapat mengamati pengetahuan atau pemahamana siswa dalam menerapkan konsep baru. Siswa dapat melakukan evaluasi diri dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari jawaban yang menggunakan observasi, bukti, atau penjelasan yang diperoleh sebelumnya. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi proses penerapan siklus belajar, apakah berjalan cukup baik, baik, atau masih kurang.
Evaluasi merupakan tahap akhir dari siklus belajar. Pada tahap evaluasi, guru dapat mengamati pengetahuan atau pemahamana siswa dalam menerapkan konsep baru. Siswa dapat melakukan evaluasi diri dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari jawaban yang menggunakan observasi, bukti, atau penjelasan yang diperoleh sebelumnya. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi proses penerapan siklus belajar, apakah berjalan cukup baik, baik, atau masih kurang.
Aspek pada Kemampuan Argumentasi
Kemampuan argumentasi menurut McNeill & Krajcik (2006) memuat aspek berupa evidence, claim, dan reasoning.- Evidence menurut Wilson, Taylor, Kowalski & Carlson, (2010) merupakan data ilmiah yang mendukung suatu pernyataan
- Claim merupakan pernyataan yang menjawab permasalahan.
- Reasoning merupakan pembenaran terkait pernyataan dan bukti.
Suatu argumen yang berkualitas harus mampu menghadirkan komponen tersebut dengan jelas dan logis. Komponen argumentasi dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran yang tepat. Selama proses pembelajaran, guru cenderung mendominasi kelas dengan mengajukan banyak pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengarahkan dan memberikan penjelasan materi, sehingga peserta didik kurang terlatih dalam berargumen. Pertanyaan yang diajukan guru hanya berupa pertanyaan yang membutuhkan jawaban singkat atau pertanyaan yang bersifat mengulang, sehingga kurang mengakomodasi kemampuan berpikir peserta didik.
Berikut merupakan inovasi yang saya buat
Materi : Larutan Asam-Basa
Model : 5E (Learning Cycle)
Dampak : Kemampuan Argumentasi
Pertemuan : Ke-1
Model Konvensional (Model PJBL)
|
Inovasi Sintaks Model PJBL
|
Dampak Argumentasi
|
Tahapan
pembangkitan minat (engagement)
|
Tahapan pembangkitan minat (engagement)
kombinasi tahap orinetasi inkuiri
|
|
· Membangkitkan
minat dan keingintahuan siswa
|
·
Guru mengkondisikan siswa supaya siap untuk melaksanakan proses
pembelajaran
|
-
|
· Mengajukan
pertanyaan tentang proses aktual dalam kehidupan sehari-hari (yang
berhubungan dengan topik bahasan)
|
·
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai
|
-
|
· Mengaitka
topik yang dibahas dengan pengalaman siswa. Mendorong siswa untuk mengingat
pengalaman sehari-harinya dan menunjukkan keterkaitannya dengan topik
pembelajaran yang dibahas
|
·
Guru
menampilkan suatu sampel percobaan berupa buah jeruk dan sabun mandi, lalu
kepada sampel yang lebih kompleks memberikan kesempatan pada beberapa orang
siswa untuk mencicipi sampel berupa coca-cola, air zam-zam, air mineral
pristine 8+.
|
-
|
·
Guru
memaparkan pertanyaan seperti “apa yang kalian rasakan pada indra kalian
mengenai sampel tadi? Sifat apa yang membedakan beberapa sampel tadi? lantas
bagaimana cara membedakannya? Apakah beberapa minuman contoh tadi baik untuk
lambung bila dikonsumsi? Sertakan alasan yang jelas”
|
-
|
|
Tahap Eksplorasi (exploration)
|
Merumuskan
hipotesis kombinasi tahap eksplorasi
|
|
· Membentuk
kelompok, memberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil secara
mandiri
|
·
Guru mengembangkan kemampuan menebak siswa (menduga/berhipotesis)
mengenai pemecahan masalah
|
Claim
Siswa berhipotesis mengenai permasalahan yang
dipaparkan oleh guru
|
· Guru
berperan sebagai fasilitator
|
·
Guru mendorong siswa untuk merumuskan jawaban pemecahan masalah
|
Evidence
Siswa mencari beberapa sumber yang bisa dijadikan
bukti yang mendukung jawaban
Claim
Siswa merumuskan permasalahan
|
· Mendorong
siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri
|
·
Membentuk kelompok, memberi kesempatan
untuk bekerja sama dalam kelompok kecil secara mandiri
|
-
|
· Meminta
bukti dan klarifikasi penjelasan siswa, mendengar secara kritis penjelasan
antarsiswa
|
· Mendorong
siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri
|
Reasoning
Siswa berusaha menghubungkan antara bukti dari
berbagai sumber yang mendukung jawaban lalu berargumen dari analisis yang dia
buat
|
· Memberi
definisi dan penjelasan dengan memakai penjelasan siswa terdahulu sebagai
dasar berdiskusi
|
· Meminta
bukti dan klarifikasi penjelasan siswa, mendengar secara kritis penjelasan
antarsiswa
|
Evidence
Siswa mencari beberapa sumber yang bisa dijadikan
bukti yang mendukung jawaban
Claim
Siswa merumuskan permasalahan
Reasoning
Siswa berusaha menghubungkan antara bukti dari
berbagai sumber yang mendukung jawaban lalu berargumen dari analisis yang dia
buat
|
· Memberi
definisi dan penjelasan dengan memakai penjelasan siswa terdahulu sebagai
dasar berdiskusi
|
Evidence
Siswa mencari beberapa sumber yang bisa dijadikan
bukti yang mendukung jawaban
Claim
Siswa menjelaskan konsep dengan kalimat sendiri
Reasoning
Siswa berusaha menghubungkan antara bukti dari
berbagai sumber yang mendukung jawaban lalu berargumen dari analisis yang dia
buat
|
|
Tahap Penjelasan (explanation)
|
Tahap Penjelasan (explanation)
|
|
· Mendorong
siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri
|
· Mendorong
siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri
|
Evidence
Siswa mencari beberapa sumber yang bisa dijadikan
bukti yang mendukung jawaban
Claim
Siswa menjelaskan konsep dengan kalimat sendiri
Reasoning
Siswa berusaha menghubungkan antara bukti dari
berbagai sumber yang mendukung jawaban lalu berargumen dari analisis yang dia
buat
|
· Meminta
bukti dan klarifikasi penjelasan siswa
|
· Meminta
bukti dan klarifikasi penjelasan siswa
|
Evidence
Siswa mencari beberapa sumber yang bisa dijadikan
bukti yang mendukung jawaban
Claim
Siswa memberikan klarifikasi jawaban
|
· Mendengar
secara kritis penjelasan antar siswa atau guru
|
· Mendengar
secara kritis penjelasan antar siswa atau guru
|
Reasoning
Siswa berusaha menghubungkan antara bukti dari
berbagai sumber yang mendukung jawaban lalu berargumen dari analisis yang dia
buat
|
· Memandu
diskusi
|
· Memandu
diskusi
|
Evidence,
Claim, Reasoning
|
Tahap Pengayaan (elaboration)
|
Tahap Pengayaan (elaboration)
|
|
· Mengingatkan
siswa pada penjelasan alternatif dan mempertimbangkan data/bukti saat mereka
mengeksplorasi situasi baru
|
· Mengingatkan
siswa pada penjelasan alternatif dan mempertimbangkan data/bukti saat mereka
mengeksplorasi situasi baru
|
Evidence,
Claim, Reasoning
|
· Mendorong
dan memfasilitasi siswa mengaplikasi konsep/keterampilan dalam setting yang
baru/lain
|
· Mendorong
dan memfasilitasi siswa mengaplikasi konsep/keterampilan dalam setting yang
baru/lain
|
Evidence,
Claim, Reasoning
|
Tahapan Evaluasi (evaluation)
|
Tahapan Evaluasi (evaluation)
|
|
· Mengamati
pengetahuan atau pemahaman siswa dalam hal penerapan konsep baru
|
· Mengamati
pengetahuan atau pemahaman siswa dalam hal penerapan konsep baru
|
Evidence,
Claim, Reasoning
|
· Mendorong
siswa melakukan evaluasi diri
|
· Mendorong
siswa melakukan evaluasi diri
|
Evidence,
Claim, Reasoning
|
· Mendorong
siswa memahami kekurangan/kelebihannya dalam kegiatan pembelajaran
|
· Mendorong
siswa memahami kekurangan/kelebihannya dalam kegiatan pembelajaran
|
Evidence,
Claim, Reasoning
|
· Guru
mempertegas maksud konsep yang disajikan pada pertemuan ini
|
|
|
· Guru
memberikan tugas essay
|
|
Berdasarkan uraian di atas, maka timbul permasalahan sebagai berikut:
- Menurut anda apakah materi pengenalan larutan asam basa yang saya sajikan ini cocok apabila di sajikan dengan pembelajaran 5E terhadap kemampuan argumentasi? Jelaskan
- Menurut anda, apakah inovasi yang telah saya buat sudah menimbulkan ketiga konsep literasi (literasi big data, literasi teknologi, dan literasi kemanusiaan)?
- Berikan saran anda terhadap inovasi yang saya buat!