Minggu, 02 Desember 2018

Persentasi Inovasi Sintaks Model Pembelajaran PJBL dan Dampaknya terhadap Kemampuan Argumentasi

Definisi Model Project Based Learning

Pembelajarn berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang diorientasikan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar para siswa melalui serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan penelitian, dan menghasilkan produk tertentu yang dibingkai dalam satu wadah berupa proyek pembelajaran (Abidin, 2013:169). Namun menurut Wena (2011:145) pembelajaran berbasis proyek adalah sebuat model pembelajaran yang inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Model pembelajar berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang secara langsung melibatkan siswa dalam proses pembelajaran melalui kegiatan penelitian untuk mengerjakan dan menyelesaikan sebuah proyek pembelajaran, serta dalam pembelajaran berbasis proyek ini menekankan aktivitas siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang bersifat open-ended dan mengaplikasi pengetahuan mereka dalam mengerjakan sebuah proyek untuk menghasilkan sebuah produk otentik.

Sintaks Model Project Based Learning

Menurut Daryanto, (2011:27-28), langkah-langkah Project Based Learning adalah sebagai berikut:
1. Penentuan pertanyaan mendasar (staert with the essential question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topic yang sesuai dengan realitas dunianyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
2. Mendesain perencanaan proyek (design a plan for the project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
3. Menyusun jadwal (create a schedule)
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
a. Membuat timeline untuk menyelesaikan proyek
b. Membuat deadline menyelesaikan proyek
c. Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru
d. Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek
e. Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
4. Monitor peserta didik dan pengajuan proyek (monitor the students and the progress of the project)
Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
5. Menguji hasil (assessthe outcorne)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran perikutnya.
6. Mengevaluasi pengalaman (evaluate the experience)
Pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.

Definisi Kemampuan Argumentasi

Kata argumentasi berasal dari kata “argumen” yang bearti alasan. Argumentasi merupakan usaha yang dilakukan seseorang dalam menyampaikan suatu pendapat yang disertai fakta yang menguatkan pendapat tersebut. Menurut Siegel (1995) argumentasi memainkan peran penting dalam membangun penjelasan, model dan teori-teori. Kemampuan argumentasi memainkan peran utama dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta pemahaman terhadap permasalahan dan suatu gagasan. Menurut Deane dan Song (2014), kemampuan argumentasi merupakan salah satu kemampuan berpikir yang paling kompleks dalam proses pembelajaran. Salah satu tujuan pembelajaran dengan mengembangkan kemampuan argumentasi adalah untuk mengenalkan literasi sains yang menyiapkan siswa untuk bertanggung jawab sebagai bagian dari masyarakat dan warga negara di masa depan.

Aspek pada Kemampuan Argumentasi

Kemampuan argumentasi menurut McNeill & Krajcik (2006) memuat aspek berupa claim, evidence dan reasoning. 
  1. Claim merupakan pernyataan yang menjawab permasalahan. 
  2. Evidence menurut Wilson, Taylor, Kowalski & Carlson, (2010) merupakan data ilmiah yang mendukung suatu pernyataan. 
  3. Reasoning merupakan pembenaran terkait pernyataan dan bukti. 
Suatu argumen yang berkualitas harus mampu menghadirkan komponen tersebut dengan jelas dan logis. Komponen argumentasi dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran yang tepat. Selama proses pembelajaran, guru cenderung mendominasi kelas dengan mengajukan banyak pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengarahkan dan memberikan penjelasan materi, sehingga peserta didik kurang terlatih dalam berargumen. Pertanyaan yang diajukan guru hanya berupa pertanyaan yang membutuhkan jawaban singkat atau pertanyaan yang bersifat mengulang, sehingga kurang mengakomodasi kemampuan berpikir peserta didik.

Berikut merupakan inovasi yang saya buat

Materi : Larutan Asam-Basa 
Model : Project Based Learning (PJBL) 
Dampak : Kemampuan Argumentasi 
Pertemuan : Ke-1

Model Konvensional (Model PJBL)
Inovasi Sintaks Model PJBL
Dampak Argumentasi
Menentukan Pertanyaan Mendasar
Pemodelan (Modelling)

·    Guru mengkondisikan siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran
·     Guru mengkondisikan siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran
-
· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
·  Mengarahkan siswa membentuk kelompok yang heterogen
-
·  Guru memberikan stimulasi berupa penayangan video
· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
-
·   Guru memberikan soal atau masalah yang berhubungan dengan pembelajaran
·       Memberikan LKPD berbasis proyek materi larutan asam basa kepada masing-masing siswa
(LKPD disini berisi penjabaran larutan asam basa bagian pendahuluan materi beserta proses identifikasi larutan dengan berbagai indikator. Lalu dilanjutkan pada bagian bawah materi ada soal berisi Alat dan Bahan yang dikosongkan dan Metode yang dikosongkan bertujuan agar siswa yang berfikir sendiri lalu berisi alasan yang nanti diminta untuk dilakukan pengaitan dengan teori yang didapat dari berbagai literatur)
-
Mendesain Perencanaan Proyek
Meramalkan (Predict)

·  Guru meminta siswa duduk dalam kelompok yang telah dibagi sebelumnya
·   Guru memberikan permasalahan terkait materi larutan asam basa mengenai Pernahkah kalian meminum perasan air jeruk nipis? Bagaimana rasa air jeruk nipis? Air jeruk nipis yang berasa asam tersebut merupakan contoh larutan asam. Bagaimana dengan rasa air kapur sirih? Air kapur sirih yang berasa pahit tersebut merupakan contoh larutan basa. Soda api (NaOH) juga merupakan larutan basa. Bolehkah kita mencicipi air aki dan soda api (NaOH)? Tentulah tidak diperbolehkan. Lantas upaya apa yang seharusnya dilakukan dalam menentukan sifat asam dan basa? dan meminta siswa untuk menuliskan prediksinya mengenai apa yang akan terjadi dan solusi dalam mengatasinya beserta alasannya.
Claim
Siswa dalam satu kelompok berdiskusi mengenai permasalahan tersebut, lalu bersama-sama memprediksi apa yang terjadi dan menyatakan solusi dalam mengatasinya
· Guru mengarahkan siswa untuk membuat sebuah proyek yang dapat menyelesaikan permasalahan yang telah dikemukakan
· Guru membimbing siswa dalam membuat langkah kerja sebuah proyek yang akan dilaksanakan
Menyusun Jadwal
Menyusun Jadwal

·    Guru meminta siswa untuk membuat timeline untuk menyelesaikan sebuah proyek
·    Guru meminta siswa untuk membuat timeline untuk menyelesaikan sebuah proyek
Claim
Siswa melakukan diskusi untuk membuat timeline dalam menyelesaikan sebuah proyek
·  Guru meminta siswa membuat deadline menyelesaikan sebuah proyek
·  Guru meminta siswa membuat deadline menyelesaikan sebuah proyek
Claim
Siswa melakukan diskusi untuk membuat deadline dalam menyelesaikan sebuah proyek
·   Guru meminta siswa untuk membuat penjelasan tentang pemilihan suatu cara penyelesaian sebuah proyek
·   Guru meminta siswa untuk membuat penjelasan tentang pemilihan suatu cara penyelesaian sebuah proyek. Cara disini bisa diartikan dalam mengidentifikasi suatu larutan asam basa menggunakan indikator. Pemilihan cara yang dimaksud adalah pemilihan indicator. Berdasarkan indicator yang sudah ada bagaimana cara mereka berkreasi menghasilkan indicator baru ataukah menginovasi indicator yang sudah ada. Setiap kelompok harus berbeda.
Claim
Siswa melakukan diskusi untuk menentukan proyek apa yang akan dikerjakan untuk menjawab permasalahan
Memonitor Peserta didik dan kemajuan proyek
Memonitor Peserta didik dan kemajuan proyek

· Guru melakukan monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dalam pelaksanaan sebuah proyek dan pengumpulan data
· Guru melakukan monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dalam pelaksanaan sebuah proyek dan pengumpulan data
Claim
Siswa pada masing-masing kelompok berdiskusi dalam melakukan pengumpulan data
· Guru melakukan monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan peertanyaan kepada siswa dalam menganalisis data
· Guru melakukan monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan peertanyaan kepada siswa dalam menganalisis data
Claim
Siswa pada masing-masing kelompok berdiskusi dalam melakukan pengumpulan data
Reasoning
Siswa pada masing-masing kelompok berdiskusi dalam menemukan literature yang mendukung jawaban siswa di pengumpulan data
· Guru melakukan monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dalam menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh dari sebuah proyek yang dilakukan
· Guru melakukan monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dalam menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh dari sebuah proyek yang dilakukan
Claim
Siswa pada masing-masing kelompok berdiskusi dalam melakukan pengumpulan data
Reasoning
Siswa pada masing-masing kelompok berdiskusi dalam menemukan literature yang mendukung jawaban siswa di pengumpulan data
Evidence
Siswa mengaitkan dan menyimpulkan pernyataannya yang didukung oleh teori yang ada sehingga jelas hubungannya dan melihat apakah jawaban bermakna
Menguji Hasil
Menguji Hasil

· Guru meminta siswa untuk mempersentasekan proyek yang telah dipersiapkan
· Guru meminta siswa untuk mempersentasekan proyek yang telah dipersiapkan
Claim
Siswa bersama rekan kelompok mempersentasikan proyek hasil diskusi yang menjawab permasalahan tadi
· Guru meminta siswa untuk membuktikan sebuah proyek yang telah dibuat berdasarkan teori yang ada
· Guru meminta siswa untuk membuktikan sebuah proyek yang telah dibuat berdasarkan teori yang ada
Claim
Siswa bersama rekan kelompok mempersentasikan proyek hasil diskusi yang menjawab permasalahan tadi
Reasoning
Siswa mempersentasikan teori yang mendukung pernyataan persentasi mereka
Evidence
Siswa mengkaitkan antara pernyataan mereka dan didukung oleh teori dari literature sehingga jelas hubungannya dan melihat apakah jawaban bermakna
·  Guru menilai siswa sejak perencanaan, penjadwalan, hingga menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh
·  Guru menilai siswa sejak perencanaan, penjadwalan, hingga menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh
-
·   Guru memberikan kesimpulan akhir untuk menyamakan pengetahuan yang dimiliki siswa
·  Guru memberikan kesimpulan akhir untuk menyamakan pengetahuan yang dimiliki siswa
-
Mengevaluasi Pengalaman
Mengevaluasi Pengalaman

·    Guru memberikan siswa refleksi hasil belajar dengan memberikan soal posttest
·    Guru memberikan siswa refleksi hasil belajar dengan memberikan soal posttest
Claim
Siswa menjawab soal post test
Reasoning
Siswa merujuk pada teori di literatur
Evidence
Siswa menganalisis dan mengaitkan antara jawabannya dengan teori
·    Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dirumah berupa proyek pada pertemuan selanjutnya
· Guru meminta siswa untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan sebuah proyek
Claim
Siswa mengungkapkan perasaan mereka selama menyelesaikan proyek
· Guru meminta siswa untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan sebuah proyek

Berdasarkan uraian di atas, maka timbul permasalahan sebagai berikut:

  1. Menurut pendapat anda apakah inovasi yang saya buat dapat menimbulkan aspek kemampuan argumentasi ? Jelaskan
  2. Menurut anda, aspek argumentasi yang telah saya buat sudah sesuai dengan teori yang menjelaskan argumentasi sesungguhnya? Jelaskan
  3. Menurut anda apakah materi pengenalan larutan asam basa yang saya sajikan ini cocok apabila di sajikan dengan pembelajaran PJBL? Jelaskan

13 komentar:

  1. menurut saya, secara teori yg saudari buat dapat menimbulkan kemampuan argumentasi, hanya saja perlu di perhalus, sehingga memng terlihat semua aspek argumen ini dalam sintak inovasi yang dibuat.
    contohnya pada tahap "Meramalkan" meminta siswa untuk menuliskan prediksinya mengenai apa yang akan terjadi dan solusi dalam mengatasinya beserta alasannya, inikan saya rasa bentuknya argumen it dapat terlihat.

    BalasHapus
  2. Sependapat dengan bang sugeng, inovasi yang kak fanny buat sudah dapat menimbulkan kemampuan argumentasi terlihat pada inovasi pada tahap meramalkan nah disini siswa diharapkan dalam satu kelompok berdiskusi mengenai permasalahan yang diberikan, lalu bersama-sama memprediksi apa yang terjadi dan menyatakan solusi dalam mengatasinya. namun menurut saya lebih ditimbulkan lagi bentuk argumentasinya pada tahap-tahap yang lain.
    kemudian sedikit saran saya lagi pada tahap kesimpulan sebaiknya guru hanya mengarahkan biarkan siswa yang menyimpulkan bukan guru yang menyimpulkan pembelajaran.

    BalasHapus
  3. dari inovasi sintaks yang telah Anda buat sudah bagus namun, perlu diperhatikan lagi pada bagian inovasi yang pengenalan asam basa. menurut saya, hal ini terlalu sulit jika diterapkan hanya dalam dua kali pertemuan. diperlukan analisis yang mendalam sehingga siswa dapat mencari bahan apa saja yang dapat dijadikan sebagai indikator asam basa. kalaupun bisa, di sintaks Anda memang harus dijelaskan secara rinci bagaimana suatu senyawa itu dapat menjadi indikator sehingga siswa pun mengerti step by step

    BalasHapus
  4. Menurut saya inovasi ini sudah bisa menimbulkan kemampuan siswa dalam berargumentasi. Namun disini mnurut saya dalam PjBL siswa dituntut untuk mengasilkan sebuah proyek atau produk yang tidak hanya dari 1 mata pelajaran saja. Bisa di kaitkan dgn mata pelajaran lainnya yang tentunya nnti akan berguna untuk siswa dan masyarakat sekitar sehingga pembelajaran abad 21 pun muncul. Jadi tidak hanya sekedar melakukan penyelidikan atau pembuktian kemudian berdiskusi untuk menyampaikan hasil. Dan juga untuk lebih di jelaskan lagi dimana kemampuan argumentasi itu muncul.

    BalasHapus
  5. menurut saya inovasi sintak yang kak fanny buat sudah dapat menimbulkan kemampuan argumentasi siswa pada beberapa tahapan yang diinovasikan tersebut. namun sedikit saran saya untuk dapat lebih meningkatkan kemampuan argumentasi siswa ini pada tahap akhir yaitu Guru meminta siswa untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan sebuah proyek, disini tentu siswa akan banyak mengemukakan pendapatnya dapat pula terkait kendala yang dihadapinya, pada bagian ini guru dapat membimbing siswa untuk menemukan solusi dari dari kendala tersebut agar dapat diminimalisir untuk kedepannya. hal ini juga selain meningkatkan kemampuan argumentasi juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.

    BalasHapus
  6. saya akan menjawab pertanyaan fanny yakni Menurut pendapat anda apakah inovasi yang saya buat dapat menimbulkan aspek kemampuan argumentasi ?
    menurut saya inovasi yang anda buat sudah baik, ddan jika ditelaah dalam tiap tahapnya memungkinkan munculnya kemampuan berargumentasi siswa, namun menurut saya kemampuan argumentasi kurang cocok secara keseluruhan dengan model PJBL, mungki akan lebih cocok jika disandingkan dengan model pembelajaran seperti Group ivestigation atau discovery learning.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan pendapat kk rini, karena pada dasarnya PJBL lebih dengan menjalankan suatu proyek, sehingga argumentasi hanya akan muncul pada saat evaluasi

      Hapus
  7. menurut saya inovasi sintaks model yang dibuat oleh fanny sudah cukup baik karena sudah dapat menimbulkan kemampuan argumentasi terlihat pada inovasi pada tahap meramalkan kemudian model PJBL ini kan siswa dituntut untuk menghsilkan sebuah proyek atau produk sehingga diperlukan analisis yang mendalam. Saran saya lebih ditimbulkan lagi bentuk argumentasinya pada tahap-tahap yang lain dan pada tahap kesimpulan sebaiknya guru hanya mengarahkan biarkan siswa yang menyimpulkan bukan guru yang menyimpulkan pembelajaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sependapat dengan fero bahwa inovasi sintaks model yang dibuat oleh fanny sudah cukup baik karena sudah dapat menimbulkan kemampuan argumentasi terlihat pada inovasi pada tahap meramalkan kemudian model PJBL ini kan siswa dituntut untuk menghsilkan sebuah proyek atau produk sehingga diperlukan analisis yang mendalam.

      Hapus
  8. menurut pendapat saya inovasi sintak yang dibuat rifany sudah cukup baik dan dapat memunculkan kemampuan argumentasi siswa. namun menurut saya kalau mau mengukur kemampuan argumentasi, siswa lebih banyak berkomunikasi dan menyampaikan materi, tidak hanya pada sintak menguji hasil. ditambah lagi pada sintaks yang lain.

    BalasHapus
  9. Menurut saya inovasi ini sudah bisa menimbulkan kemampuan siswa dalam berargumentasi, saran saya untuk menilai kemampuan siswa dalam berargumentasi fany bisa menggunakan soal postesnya berupa soal berbasis argumentasi.

    BalasHapus
  10. Menurut saya saya setuju dengan pendapat teman2 diatas, yaitu memang kemampuan beragumentasi kurang muncul di model pembelajaran pjbl, karna pada model ini kita lebih banyak melihat nilai psikomotor siswa dan sdkit waktu untuk beragumentasi yaitu pada saat diskusi akhir saja

    BalasHapus
  11. Inovasi model pjbl dalam berargumentasi yang dibuat oleh saudari fanny sudah cukup baik,dimana argumentasiyang saudari tulis sudah ada aspek Claim, Reasoning dan Evidence dimana setiap siswa yang beragurmentasi dan dikaitkan antara claim dan reasoning maka karena argumentasi itu dari jawaban siswa harus memaparkan teori yang mendukung lalu dikaitkan.

    BalasHapus