Dalam pembelajaran kimia sangat memerlukan kegiatan penunjang berupa praktikum maupun eksperimen di laboratorium. Hal ini dikarenakan metode praktikum adalah salah satu bentuk pendekatan keterampilan proses. Bagi peserta didik diadakannya praktikum selain dapat melatih bagaimana penggunaan alat dan bahan yang tepat, juga membantu pemahaman mereka terhadap materi kimia yang diajarkan di kelas. Selain itu, bagi peserta didik yang memiliki rasa ingin tahu tinggi, maka melalui praktikum mereka dapat memperoleh jawaban dari rasa ingin tahunya secara nyata.
1. Keterampilan dasar sebelum praktikum
- Mengetahui kelengkapan apa saja yang wajib digunakan dalam praktikum (seperti jas lab, masker, sarung tangan, sepatu ket, dan sebagainya)
- Mengetahui macam-macam alat dalam laboratorium beserta fungsinya
- Mengetahui zat-zat kuat yang dapat membahayakan tubuh
- Menguasai konsep/ teori dasar mengenai praktikum
- Mengetahui prosedur yang akan dilakukan dalam prktikum
- Mengetahui alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
- Mengetahui cara penggunaan alat dalam laboratorium
- Mengetahui cara mensterilkan atau mengkalibrasi alat-alat dalam laboratorium
- Kemampuan pada saat melakukan praktikum
2. Keterampilan dasar saat praktikum
- Menggunakan kelengkapan yang wajib dalam praktikum (seperti jas lab, masker, sarung tangan, sepatu ket, dan sebagainya)
- Dapat menggunakan alat-alat praktikum yang dilakukan
- Dapat mensterilkan atau mengkalibrasi alat-alat dalam laboratorium
- Dapat mengenali jenis-jenis zat yang digunakan saat melakukan praktikum
- Dapat melakukan praktikum sesuai prosedur yang ada
- Dapat menyimpulkan hasil dari praktikum.
Salah satu contoh nya adalah Cara Mengambil dan Menuangkan Bahan Padat
1) Pegang botol bahan dengan label di bawah telapak tangan.
2) Miringkan botol sehingga sedikit bahan masuk ke dalam tutup botol, kemudian keluarkan tutup botol dengan hatihati.
3) Ketuk-ketuk tutup botol dengan telunjuk atau batang pengaduk sehingga bahan pada tutup jatuh pada tempat yang diinginkan.
3. Keterampilan dasar sesudah praktikum
- Dapat mengingat bagaimana penggunaan alat serta hasil dari praktikum
- Dapat mengetahui manfaat dari praktikum tersebut
- Dapat mempresentasikan hasil pratikum yang di dapat permasalahan
Terdapat 5 aspek yang dinilai
1. Teknik dasar kerja laboratorium
Berupa penggunaan alat, pemahaman sifat zat, pencucian dan pembuatan larutan, penanganan limbah, pemeliharaan alat dan bahan.
Dapat dinilai dengan cara observasi menggunakan skala beda semantik
contoh:
sangat kompeten tidak kompeten
3 2 1 0 1 2 3
2. Perhitungan
Dari data pengamatan dan laporan yang dikerjakan. Penilaian menggunakan skala sebagai berikut
teliti tidak teliti
3 2 1 0 1 2 3
3. Intrepretasi data
Data yang diperoleh harus akurat dan reliabilitas, oleh karena itu untuk memperolehnya dapat menggunakan berbagai alat ukur.
contoh pada penentuan sifat asam basa suatu zat dapat diuji dengan berbagai alat uji, misal indikator alami, kertas lakmus, indikator universal, pH meter.
Penilaian dengan menggunakan skala sebagai berikut
lengkap tidak lengkap
3 2 1 0 1 2 3
4. Perakitan Alat
Dalam melakukan praktikum, siswa harus mampu merakit alat percobaan sehingga dapat digunakan dalam praktikum.
Penilaian menggunakan skala sebagai berikut
tepat tidak tepat
3 2 1 0 1 2 3
5. Referensi Ilmiah
Setelah melakukan praktikum dan memperoleh data pengamatan, hasil percobaan dibahas dan dihubungkan dengan konsep yang mendukung data pengamatan. Diperlukan beberapa referensi ilmiah dalam mengerjakan laporan praktikum.
Penilaian menggunakan skala sebagai berikut
relevan tidak relevan
3 2 1 0 1 2 3
Teknik Penialaian Keterampilan Dasar Praktikum
Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan kongkret. Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan:1) Unjuk kerja/kinerja/praktik
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Pengamatan unjuk kerja/kinerja/praktik perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya untuk menilai unjuk kerja/kinerja/praktik di laboratorium dilakukan pengamatan terhadap penggunaan alat dan bahan praktikum. Untuk mengamati unjuk kerja/kinerja/praktik peserta didik dapat menggunakan instrumen sebagai berikut:
a) Daftar cek
Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Contoh: Format instrumen penilaian praktik di laboratorium
|
|
|
|
|
|
Aspek
yang dinilai
|
|
|
|
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
Nama
|
Menggunakan
|
|
Membaca
|
Member-
|
Menyimpan
|
|
||||||||
|
prosedur
|
alat pada
|
|
|||||||||||
jas lab
|
|
|
sihkan
alat
|
|
||||||||||
Peserta
|
|
|
kerja
|
tempatnya
|
|
|||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||
didik
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Ya
|
|
Tidak
|
|
Ya
|
|
Tidak
|
Ya
|
|
Tidak
|
Ya
|
|
Tidak
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Andi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Boby
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Cicih
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dimas
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
.....
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b) Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN KETERAMPILAN
LABORATORIUM
Mata praktikum :
Pengujian Daya Hantar Listrik ( Reaksi Redoks)
Nama :
Kelompok :
Tanggal praktikum :
Penilaian dimulai pada pukul :
Penilaian selesai pada pukul :
NO
|
Dimensi keterampilan
yang dinilai
|
SKOR
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
Persiapan Praktikum
|
|||||
1.
|
Kelengkapan dan kerapian keselamatan kerja
|
||||
2.
|
Kesiapan mahasiswa dalam praktikum Pengujian
Daya Hantar Listrik
|
||||
3.
|
Mempersiapkan alat praktikum
|
||||
4.
|
Mempersiapkan larutan praktikum
|
||||
Pelaksanaan Praktikum
|
|||||
5.
|
Merangkai alat seperti pada pentuntun
praktikum
|
||||
6.
|
Mengamati bola lampu dan electrode yang
dicelupkan kedalam setiap larutan yang diuji
|
||||
7.
|
Membersihkan electrode terlebih dahulu dengan
cara menyemprot electrode dengan air pada botol semprot disetiap pengujian
larutan
|
||||
8.
|
Mengeringkan electrode dengan kertas tisu
|
||||
9.
|
Menulis data pengamatan
|
||||
10.
|
Membuat laporan sementara (analisis data)
|
||||
Aktivitas setelah
praktikum
|
|||||
11.
|
Membuang larutan pada tempatnya
|
||||
12.
|
Membersihkan alat-alat praktikum yang telah
digunakan
|
||||
13.
|
Mengembalikan alat-alat yang digunakan pada
tempat semula
|
RUBIK PENILAIAN
KETERAMPILAN LABORATORIUM
NO
|
Dimensi keterampilan
yang dinilai
|
Keterampilan paling
tinggi
|
Gradasi tingkat
ketercapaian
|
Persiapan Praktikum
|
|||
1.
|
Kelengkapan dan kerapian keselamatan kerja
|
Memakai jas praktikum dengan benar dan rapi
(semua kancing dimasukkan, memakai sarung tangan dan masker), bersepatu,
memakai tanda pengenal (cocard), rambut tidak terurai (dikucir rapi) atau
kerudung dimasukkan dalam jas praktikum.
|
Skor = 4
apabila semua kelengkapan dan keselamatan
kerja yang telah disebutkan lengkap dan rapi.
Skor = 3
apabila ada salah satu alat keselamatan kerja
yang tidak terpenuhi.
Skor = 2
apabila hanya ada dua komponen keselamatan
yang terpenuhi.
Skor = 1
apabila hanya ada satu komponen keselamatan
yang terpenuhi.
|
2.
|
Kesiapan mahasiswa dalam praktikum Pengujian
Daya Hantar Listrik
|
Praktikan memahami langkah kerja pengujian
daya hantar listrik dengan baik.
|
Skor = 4
apabila praktikan memahami alur kerja pengujian
daya hantar listrik dengan baik (tidak bertanya kepada teman atau
asisten).
Skor = 3
apabila praktikan bertanya hanya untuk
memastikan alur kerja (ragu-ragu).
Skor = 2
apabila praktikan bertanya alur kerja karena
tidak paham dengan alur kerja.
Skor = 1
apabila praktikan tidak memahami alur kerja
sama sekali.
|
3.
|
Mempersiapkan alat praktikum
|
Alat- alat yang digunakan dalam keadaan bersih
dan siap pakai. Alat-alat tersebut diantaranya :
·
Elektrode
·
Bola lampu
·
Gelas kimia
·
Papan
·
Botol semprot
·
Empat buah baterai,
daya 6 volt
·
Kabel secukupnya
·
Kertas tisu
|
Skor = 4
apabila semua alat lengkap dan bersih.
Skor = 3
apabila ada salah satu alat yang tidak
disiapkan atau tidak bersih sebelum digunakan.
Skor = 2
apabila ada sebagian alat yang tidak disiapkan
atau tidak bersih saat digunakan.
Skor = 1
apabila alat yang digunakan tidak lengkap dan
dalam kondisi tidak bersih.
|
4.
|
Mempersiapkan larutan praktikum
|
Bahan-bahan yang disiapkan lengkap dan benar,
diantaranya:
§ Air suling
§ Larutan etanol 70%
§ Larutan asam klorida 1M
§ Larutan natrium hidroksida 1M
§ Larutan asam cuka 1M
§ Larutan Amoniak 1M
§ Larutan Gula 1M
|
Skor = 4
apabila semua bahan lengkap dan benar.
Skor = 3
apabila ada salah satu bahan yang tidak
disiapkan atau tidak sesuai.
Skor = 2
apabila ada sebagian bahan yang tidak
disiapkan atau tidak sesuai.
Skor = 1
apabila bahan yang disiapkan tidak sesuai.
|
Pelaksanaan Praktikum
|
|||
5.
|
Merangkai alat seperti pada pentuntun
praktikum
|
Praktikan dapat merangkai alat seperti pada
pentuntun praktikum
|
Skor = 4
apabila dapat memenuhi syarat yang disebutkan
dalam poin keterampilan paling tinggi.
Skor = 3
apabila dapat merangkai alat dengan benar,
namun lampu yang dirancang tidak hidup.
Skor =2
apabila dapat merangkai alat dengan benar,
namun tidak dapat merangkai lampu, kabel dan elektroda serta lampu tidak
hidup.
Skor = 1
apabila tidak dapat merangkai alat dan tidak
dapat menggunakan dengan benar.
|
6.
|
Mengamati bola lampu dan electrode yang
dicelupkan kedalam setiap larutan yang diuji
|
Menyelupkan electrode ke dalam larutan dan
mengamati bola lampu
|
Skor = 4
Apabila dapat memenuhi syarat yang disebutkan dalam poin
keterampilan paling tinggi.
Skor = 3
Dalam mengamati bola lampu, praktikan tidak konsentrasi
Skor = 2
Dalam mengamati bola lampu praktikan bermain-main dengan larutan
penguji
Skor = 1
Tidak memahami cara menyelupkan eletroda dan cara membaca data
|
7.
|
Membersihkan electrode terlebih dahulu dengan
cara menyemprot electrode dengan air pada botol semprot disetiap pengujian
larutan
|
Praktikan membersihkan electrode dengan cara
menyemprot electrode dengan air pada botol semprot disetiap pengujian larutan
|
Skor = 4
Apabila dapat memenuhi syarat yang disebutkan dalam poin
keterampilan paling tinggi.
Skor = 3
Apabila tidak semua larutan dibersihkan
Skor =2
Apabila membersihkan tidak menggunakan sarung tangan
Skor = 1
apabila tidak memenuhi syarat syarat yang disebutkan dalam poin
keterampilan paling tinggi.
|
8.
|
Mengeringkan electrode dengan kertas tisu
|
Praktikan mengeringkan electrode dengan kertas
tisu
|
Skor = 4
apabila praktikan memenuhi syarat yang disebutkan dalam poin
keterampilan paling tinggi.
Skor = 3
Apabila elektroda belum kering
Skor = 2
apabila praktikan tidak memperhatikan kebersihan tisu
Skor = 1
apabila tidak memenuhi semua persyaratan.
|
9.
|
Menulis data pengamatan
|
Menulis data pengamatan dengan benar sesuai
dengan hasil praktikum.
|
Skor = 4
apabila dapat memenuhi syarat yang disebutkan dalam poin
keterampilan paling tinggi.
Skor = 3
data pengamatan tidak sesuai dengan hasil percobaan (menambah
atau mengurangi).
Skor = 2
apabila memanipulasi data.
Skor = 1
apabila tidak memenuhi syarat yang disebutkan dalam poin
keterampilan paling tinggi(tidak memahami data yang harus ditulis).
|
10.
|
Membuat laporan sementara (analisis data)
|
Membuat analisis data yang diperlukan dari
data yang diperoleh.
|
Skor = 4
apabila dapat memenuhi syarat yang disebutkan dalam poin
keterampilan paling tinggi.
Skor = 3
apabila pada laporan sementara (analisis data) ada data yang
tidak dihitung/ dianalisis.
Skor = 2
apabila analisis data hanya dilakukan pada sebagian data saja.
Skor = 1
apabila tidak memenuhi syarat yang disebutkan dalam poin
keterampilan paling tinggi.
|
Aktivitas setelah
praktikum
|
|||
11.
|
Membuang larutan pada tempatnya
|
Membuang larutan di bak, sambil mengalirkan
air (membuka kran).
|
Skor = 4
apabila dapat memenuhi syarat yang disebutkan
dalam poin keterampilan paling tinggi.
Skor = 3
apabila membuang larutan bak namun tidak
membuka kran.
Skor = 2
apabila larutan yang dibuang tidak pada
tempatnya.
Skor = 1
apabila membuang tidak pada tempatnya dan
tidak mengalirkan air.
|
12.
|
Membersihkan alat-alat praktikum setelah
praktikum
|
Alat- alat yang digunakan dalam keadaan bersih
dan siap pakai. Alat-alat tersebut meliputi :
·
Elektrode
·
Bola lampu
·
Gelas kimia
·
Papan
·
Botol semprot
·
Empat buah baterai,
daya 6 volt
·
Kabel secukupnya
·
Kertas tisu
|
Skor = 4
apabila semua alat lengkap dan bersih.
Skor = 3
apabila ada salah satu alat yang tidak lengkap
atau tidak bersih setelah digunakan.
Skor = 2
apabila sebagian alat yang tidak lengkap atau
tidak bersih setelah digunakan.
Skor = 1
apabila hanya ada satu atau dua alat
yang digunakan atau dalam keadaan bersih
|
13.
|
Mengembalikan alat-alat yang digunakan pada
tempat semula
|
Mengembalikan alat-alat yang digunakan pada
tempat semula.
|
Skor = 4
apabila dapat memenuhi syarat yang disebutkan
dalam poin keterampilan paling tinggi.
Skor = 3
apabila ada alat yang tidak dikembalikan pada
tempatnya
Skor = 2
apabila ada alat yang tidak dibersihkan.
Skor = 1
apabila tidak memenuhi syarat yang disebutkan dalam
poin keterampilan paling tinggi.
|
Contoh Rubrik untuk Penilaian Laporan Praktikum
No
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
Kriteria
|
1.
|
Bentuk Laporan
|
1
|
· Bila 4 kriteria dari point 5 tidak dipenuhi
|
2
|
· Bila 3 kriteria dari point 5 tidak dipenuhi
| ||
3
|
· Bila 2 kriteria dari point 5 tidak dipenuhi
| ||
4
|
· Bila 1 kriteria dari point 5 tidak dipenuhi
| ||
5
|
· Tulis tangan
· Menarik
· Sistematik
· Bahasa yang digunakan komunikatif (mudah dipahami)
· Menyajikan dasar teori yang sesuai dengan tujuan praktikum
| ||
2.
|
Data Pengamatan
|
1
|
Tidak melampirkan data pengamatan
|
2
|
Tiga (3) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
| ||
3
|
Dua (2) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
| ||
4
|
Satu (1) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
| ||
5
|
· Data yang disajikan dalam bentuk tabel dan atau grafik
· Data yang disajikan sesuai dengan hasil praktikum
· Data yang disajikan jelas, dan mudah dipahami
| ||
3.
|
Pembahasan
|
1
|
Tidak menyajikan pembahasan
|
2
|
Tiga (3) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
| ||
3
|
Dua (2) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
| ||
4
|
Satu (1) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
| ||
5
|
· Bahasa yang digunakan komunikatif
· Pembahasan sesuai dengan hasil praktikum
· Adanya hubungan antara pembahasan dengan literatur yang diambil
| ||
4.
|
Ketepatan Pengambilan Kesimpulan
|
1
|
· Kesimpulan tidak disajikan menggunakan bahasa yang komunikatif
· Kesimpulan yang diambil tidak berdasarkan data pengamatan
· Kesimpulan yang disajikan tidak sesuai dengan pembahasan
· Kesimpulan tidak sesuai dengan tujuan praktikum
|
2
|
Tiga (3) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
| ||
3
|
Dua (2) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
| ||
4
|
Satu (1) kriteria skor 5 tidak terpenuhi
| ||
5
|
· Kesimpulan disajikan menggunakan bahasa yang komunikatif
· Kesimpulan sesuai dengan tujuan praktikum
· Kesimpulan yang disajikan sesuai dengan pembahasan
· Kesimpulan yang diambil berdasarkan data pengamatan
| ||
5.
|
Waktu pengumpulan laporan resmi
|
1
|
Terlambat 4 hari atau lebih
|
2
|
Terlambat 3 hari
| ||
3
|
Terlambat 2 hari
| ||
4
|
Terlambat 1 hari
| ||
5
|
Tepat waktu
|
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang muncul adalah:
- Menurut anda, apa saja yang dapat dijadikan penilaian autentik dalam keterampilan dasar berpraktikum? sebutkan alasan anda.
- Lantas apa beda penilaian otentik keterampilan dasar praktikum dengan penialain keterampilan proses sains?
- Apa dalam menilai keterampilan dasar praktikum yang dinilai hanya aspek keterampilan, sedangkan aspek kognitif dan afektif tidak termasuk? Namun kalau termasuk dimana bisa disisipkan penialain tersebut?
Tugas-tugas penilaian kinerja (performance assessment) dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk: (1) Group performance assessment, yaitu tugas-tugas yang harus dikerjakan secara kelompok. (2) Individual performance assessment, yaitu tugas-tugas individual yang harus diselesaikan secara mandiri. (3) Observasi, yaitu meminta siswa melakukan suatu tugas. Selama melaksanakan tugas tersebut siswa diobservasi baik secara terbuka maupun tertutup. Observasi dapat pula dilakukan dalam bentuk observasi partisipatif. (4) Portofolio, satu kumpulan hasil karya siswa yang disusun berdasarkan urutan waktu maupun urutan kategori kegiatan. (5) Project, exhibition, or demonstrationyaitu penyelesaian tugas-tugas yang kompleks dalam suatu jangka waktu tertentu yang dapat memperlihatkan penguasaan kemampuan sampai pada tingkat tertentu pula.
BalasHapusMenanggapi permasalahan pertama, Penilaian otentik pada kinerja (performance assessment) secara sederhana dapat dinyatakan sebagai penilaian terhadap kemampuan dan sikap siswa yang ditunjukkan melalui suatu perbuatan. Menurut para ahli penilaian kinerja merupakan penilaian terhadap perolehan, penerapan pengetahuan dan keterampilan yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses maupun produk. Penilaian tersebut mengacu pada standar tertentu.
BalasHapusStandar diperlukan dalam penilaian kinerja untuk mengidentifikasi secara jelas apa yang seharusnya siswa ketahui dan apa yang seharusnya siswa dapat lakukan. Standar tersebut dikenal dengan istilah rubrik. Rubrik dapat dinyatakan sebagai panduan pemberian skor yang menunjukkan sejumlah kriteria performance pada proses atau hasil yang diharapkan. Rubrik terdiri atas gradasi mutu kinerja siswa mulai dari kinerja yang paling buruk hingga kinerja yang paling baik disertai dengan skor untuk setiap gradasi mutu tersebut. Dengan mengacu pada rubrik inilah guru memberikan nilai terhadap kinerja siswa.
Penilaian kinerja dapat menilai pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Penilaian kinerja memungkinkan siswa menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa terdapat perbedaan antara “mengetahui bagaimana melakukan sesuatu”‘ dengan mampu secara nyata melakukan hal tersebut”. Seorang siswa yang mengetahui cara menggunakan mikroskop, belum tentu dapat mengoperasikan mikroskop tersebut dengan baik
Menurut anda, apa saja yang dapat dijadikan penilaian autentik dalam keterampilan dasar berpraktikum? sebutkan alasan anda.
BalasHapusmenurut saya yaitu salah satu bentuk penilaian yang paling tepat untuk mengukur keterampilan praktikum mahasiswa adalah dengan performance assessment atau penilaian kinerja, penilaian kinerja (performance assessment) yang merupakan proses penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan suatu hal.
Metode-metode yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja antara lain: 1) observasi; 2) interview, 3) portofolio; 4) penilaian essay; 5) ujian praktek (practical examinatian); 6) paper; 7) penilaian proyek; 8), kuesioner, 9) daftar cek (checklist), 10)penilaian oleh teman (peer rating); 11) penilaian diskusi; dan 12) penilaian jurnal kerja ilmiah siswa.
Saya sependapat dengan saudari rini,
Hapussalah satu bentuk penilaian yang paling tepat untuk mengukur keterampilan praktikum iyalah penilaian kinerja, penilaian kinerja merupakan proses penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan suatu percobaan.
menurut saya untuk memjawab pertanyaan nomor 3 tentang apakah dalam menilai keterampilan dasar praktikum yang dinilai hanya aspek keterampilan, sedangkan aspek kognitif dan afektif tidak termasuk? Namun kalau termasuk dimana bisa disisipkan penialain tersebut?
BalasHapusDalam menilai keterampilan dasar praktikum memang lebih menekankan pada penilaian aspek psikomotor, namun bukan berarti dalam melaksanakan praktikum tersebut guru tidak bisa melaksankana penialian afektif dan kognitif. hal ini tentu harus dilakukan guru karena untuk menilai kemajuan perkembangan kemampuan siswa dalam memahami suatu materi.
penilaian afektif dapat dilakukan guru pada saat siswa melaksankan praktikum, misalnya apakah siswa tersebut bermain-main atau tekun dan serius dll, selanjutnya dapat pula pada saat menulis data yang diperoleh apakah siswa tersebut jujur dan bertanggung jawab ataukah tidak.
untuk aspek kognitif dapat dilihat dari bagaimana hasil analisis data yang telah siswa peroleh, bisa dilihat dari tingkat kebenaran hasil analisis tersebut.
Saya setuju dengan pendapat syafira bahwa memang fokus penilaian keterampilan pada psikomotor, instrumen nya fokus pada keterampilan, tapi bukan berarti tidak bisa menilai secara kognitif dan afektifnya...
HapusSaya setuju dgn kk fira. Memang dalam penilaian keterampilan labor aspek psikomotor lebih di tekankan. Namun bukan berati afektif dan kognitif di lupakan.
HapusKarena sebenarny keterampilan siswa tidak akan berjaln jika tanpa di dukung dgn kognitif dan afektif siswa.
saya akan menjawab pertanyaan nomor 1 :
BalasHapusMenurut anda, apa saja yang dapat dijadikan penilaian autentik dalam keterampilan dasar berpraktikum? sebutkan alasan anda.
Menurut pendapat saya performance assessment atau penilaian kinerja karena Penilaian kinerja (performance assessment) secara sederhana dapat dinyatakan sebagai penilaian terhadap kemampuan dan sikap siswa yang ditunjukkan melalui suatu perbuatan. Menurut para ahli penilaian kinerja merupakan penilaian terhadap perolehan, penerapan pengetahuan dan keterampilan yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses maupun produk. Penilaian tersebut mengacu pada standar tertentu. Standar diperlukan dalam penilaian kinerja untuk mengidentifikasi secara jelas apa yang seharusnya siswa ketahui dan apa yang seharusnya siswa dapat lakukan. Standar tersebut dikenal dengan istilah rubrik. Rubrik dapat dinyatakan sebagai panduan pemberian skor yang menunjukkan sejumlah kriteria performance pada proses atau hasil yang diharapkan. Rubrik terdiri atas gradasi mutu kinerja siswa mulai dari kinerja yang paling buruk hingga kinerja yang paling baik disertai dengan skor untuk setiap gradasi mutu tersebut. Dengan mengacu pada rubrik inilah guru memberikan nilai terhadap kinerja siswa. Metode-metode yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja antara lain: 1) observasi; 2) interview, 3) portofolio; 4) penilaian essay; 5) ujian praktek (practical examinatian); 6) paper; 7) penilaian proyek; 8), kuesioner, 9) daftar cek (checklist), 10)penilaian oleh teman (peer rating); 11) penilaian diskusi; dan 12) penilaian jurnal kerja ilmiah siswa.
menajwab pertanyaan fanny no. 2, apa beda penilaian otentik keterampilan dasar praktikum dengan penialain keterampilan proses sains?
BalasHapusmenurut saya beda, namun pada dasarnya pada saat kita menilai keterampilan dasar praktikum siswa saat itu juga kita dapat mengukur/menilai keterampilan/kemampuan proses sains yang dimiliki oleh siswa. keterampilan proses sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. KPS sangat penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki.
Saya setuju dengan pendapat saudari rini dimana Keterampilan merupakan kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas. Proses didefinisikan sebagai perangkat keterampilan kompleks yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah. Proses merupakan konsep besar yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen yang harus dikuasai seseorang bila akan melakukan penelitian.
HapusDiaman siswa di harapkan memperoleh pengetahuan baru dan juga mengembangakan pengetahuan yang telah dimiliki oleh masing2 siswa.
Pertanyaan Fanny Sebenarnya hampir sama namun didalam keterampilan proses sains ada levelnya yang salah satunya yaitu keterampilan proses sains terpadu yang langkah"nya lebih banyak dari yang dasar. Saya setuju dgn kak rini dan kk wiwid bahwa keterampilan proses sains itu merupakan keterampilan siswa dalam menerapkan metode ilmiah.
BalasHapusDalam penilaian kerja dilaboratorium, terdapat 7 aspek yang dinilai, yaitu:
BalasHapus1. Teknik dasar kerja laboratorium
Berupa penggunaan alat, pemahaman sifat zat, pencucian dan pembuatan larutan, penanganan limbah, pemeliharaan alat dan bahan.
2. Menyiapkan alat
Menyiapkan alat yang digunakan sesuai dengan yang diperlukan dalam percobaan.
3. Perakitan Alat
Dalam melakukan praktikum, siswa harus mampu merakit alat percobaan sehingga dapat digunakan dalam praktikum.
4. Melakukan percobaan
Dalam melakukan praktikum siswa harus mampu menyelesaikan praktikum sesui dengan prosedur percobaan.
5. Mengumpulkan data
Dari data pengamatan dan laporan yang dikerjakan.
6. Intrepretasi data
Data yang diperoleh harus akurat dan reliabilitas, oleh karena itu untuk memperolehnya dapat menggunakan berbagai alat ukur.
contoh pada penentuan sifat asam basa suatu zat dapat diuji dengan berbagai alat uji, misal indikator alami, kertas lakmus, indikator universal, pH meter.
7. Referensi Ilmiah
Setelah melakukan praktikum dan memperoleh data pengamatan, hasil percobaan dibahas dan dihubungkan dengan konsep yang mendukung data pengamatan. Diperlukan beberapa referensi ilmiah dalam mengerjakan laporan praktikum.
menurut saya dalam kegiatan eksperimen dalam laboraturium tidak cukup dengan penilaian lembar observasi saja tetapi harus dilengkapi dengan penilaian portofolio juga. karena dalam bentuk kegiatan eksperimennya dinilai dengn lembar observasi, hasil esperimen siswa dililai dalam bentuk portofolio. adan ada satu lagi penilaian dalam laboraturium yang penting adalah penilaian psikomotor siswa yaitu pengetahuan awal siswa untuk praktikum yang akan dilakukan, siswa diberikan terlebih dahulu preetes dalam bentuk penilaian soal.
Apa dalam menilai keterampilan dasar praktikum yang dinilai hanya aspek keterampilan, sedangkan aspek kognitif dan afektif tidak termasuk? Namun kalau termasuk dimana bisa disisipkan penialain tersebut?
BalasHapusMenurut saya berdasarkan penilaian dasar di laboratorium pada referensi Ilmiah Setelah melakukan praktikum dan memperoleh data pengamatan, hasil percobaan dibahas dan dihubungkan dengan konsep yang mendukung data pengamatan. Diperlukan beberapa referensi ilmiah dalam mengerjakan laporan praktikum.
Disini kita dapat menyisipkan penilaian kognitif siswa.