Menurut Downing dalam Sani (2014) kreativitas dapat didefinisikan sebagai ״proses״ untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari elemen yang ada dengan menyusun kembali elemen tersebut. Kreativitas terkait dengan tiga komponen utama, yakni keterampilan berpikir kreatif, keahlian (pengetahuan teknis, prosedural dan intelektual), dan motivasi. Keterampilan berpikir kreatif untuk
memecahkan sebuah permasalahan ditunjukkan dengan pengajuan ide yang berbeda dengan solusi pada umunya. Pemikiran kreatif masing-masing orang akan berbeda dan terkait dengan cara mereka berpikir dalam melakukan perdebatan terhadappermasalahan. Kemampuan siswa untuk mengajukan ide kreatif seharusnya dikembangkan dengan meminta mereka untuk memikirkan ide-ide atau pendapat yang berbeda dari yang diajukan untuk memikirkan ide-ide atau pendapat yang berbeda dari yang diajukan temannya. Pemikiran kreatif juga terkait dengan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang relevan dengan ide atau upaya kreatif yang diajukan. Sementara itu, motivasi merupakan kunci untuk menghasilkan kreativitas. Pengajuan ide kreatif sangat terkait dengan motivasi internal dan minat seseorang untuk melakukan pekerjaan atau pemikiran kreatif yang dapat memberi kepuasan atas tantangan yang dihadapi.
Menurut Munandar (2012), kreativitas merupakan suatu konstruk yang multidimensional, terdiri dari berbagai dimensi yaitu dimensi kognitif (berpikir kreatif), dimensi afektif (sikap dan kepribadian) dan dimensi psikomotor (keterampilan berpikir kreatif).
Dari gambar 2 tersebut dapat dikatakan bahwa kreativitas merupakan hasil dari proses yang terjadi pada sistem kognisi individu yaitu berpikir kreatif, yang tampak pada sikap yang ditunjukkannya melalui tindakan (psikomotor) dan mencirikan kepribadian individu tersebut (afektif). Jadi jelaslah bahwa kemampuan berpikir kreatif (kognitif) dan keterampilan berpikir kreatif (afektif dan psikomotor) merupakan bagian dalam pengembangan kreativitas.
Pada pembuatan tugas ini, penulis hanya menggunakan satu aspek kreatifitas saja yaitu dari aspek kognitif (berpikir kreatif).
1. Berpikir Kreatif
Menurut Munandar (2012) berpikir divergen (berpikir kreatif) ialah memberikan macam-macam kemungkinan jawaban berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada keragaman jumlah dan kesesuaian. Definisi kemampuan berpikir secara kreatif dilakukan dengan menggunakan pemikiran dalam mendapatkan ide-ide yang baru, kemungkinan yang baru, ciptaan yang baru berdasarkan kepada keaslian dalam penghasilannya.
Menurut Guilford dalam Munandar (2012) mengemukakan dua ciri kreativitas yang memunculkan perilaku kreatif. Dua ciri tersebut antara lain ciri aptitude dan non-aptitude. Ciri aptitude ialah ciri-ciri yang berhubungan dengan kognisi atau proses berpikir sedangkan ciri non-aptitude ialah ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan. Berikut ciri-ciri kreativitas yang ditinjau dari aspek kognitif (berpikir kreatif) serta penjelasannya.
- Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan, ide jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan, memberikan saran dan selalu memikirkan lebih dari satu kemungkinan penyelesaian
- Fleksibilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan gagasan yang bervariasi, maupun melihat masalah dari perspektif berbeda dan mampu mengubah pola pikir
- Keaslian atau orisinalitas adalah mampu melahirkan gagasan baru dan unik, mampu membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian, mampu memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri
- Elaborasi adalah kemampuan untuk mengembangkan, memperbaiki, memperhalus, menyempurnakan, menerapkan ide sehingga menjadi lebih baik dan menarik dibandingkan sebelumnya.
Berikut merupakan komponen berpikir kreatif:
No.
|
Indikator
|
Perilaku
|
1.
|
Berpikir
lancar (fluency)
|
Mencetuskan
banyak gagasan, jawaban, saran dalam penyelesaian masalah
|
Bekerja
lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari yang lain
|
||
2.
|
Berpikir
luwes (flexibility)
|
Dapat
melihat masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda
|
Dapat
menerapkan konsep, sifat, atau aturan dalam contoh pemecahan masalah
|
||
Menghasilkan
gagasan yang bervariasi
|
||
3.
|
Berpikir
orisinil (originalty)
|
Mencetuskan
masalah, gagasan atau hal-hal yang tidak terpikirkan orang lain
|
Menciptakan
ide-ide atau hasil karya yang berbeda dan berusaha memikirkan cara-cara yang
baru
|
||
4.
|
Berpikir
detail (elaboration)
|
Mengembangkan
atau memperkaya gagasan orang lain
|
Mencari
arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan
melakukan langkah-langkah yang terperinci
|
Rubrik Penilaian Berpikir Kreatif
Materi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Level Kognitif
|
||
Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit
|
3.8
|
Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
|
3.8.1
|
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit
dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
|
C4
|
3.8.2
|
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit
dan nonelektrolit berdasarkan bentuk senyawa
|
C4
|
|||
3.8.3
|
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit
kuat, lemah dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
|
C4
|
|||
3.8.4
|
Menyimpulkan penyebab kemampuan elektrolit
menghantarkan arus listrik
|
C4
|
|||
3.8.5
|
Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat
berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar
|
C4
|
|||
4.8
|
Merancang, melakukan,
dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat
larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit .
|
4.8.1
|
Merancang
percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik
|
|
|
4.8.2
|
Melakukan
percobaan daya hantar listrik pada beberapa larutan
|
|
|||
4.8.3
|
Mengamati
dan mencatat data hasil percobaan daya hantar listrik pada beberapa larutan
|
|
|||
4.8.4
|
Menganalisis
data hasil percobaan daya hantar
listrik larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
|
|
|||
4.8.5
|
Menyimpulkan
sifat larutan berdasarkan daya
hantar listrik larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
|
|
|||
4.8.6
|
Membuat
persamaan reaksi berdasarkan rumus zat bahan yang diujicobakan
|
|
|||
4.8.7
|
Mengkomunikasikan
hasil percobaan larutan elektrolit dan nonelektrolit
|
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Level Kognitif
|
Indikator berpikir kreatif
|
Indikator Soal
|
Soal
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.8
|
Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
|
3.8.1
|
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit
dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
|
C4
|
Berpikir
luwes (flexibility)
|
Soal memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memecahkan permasalahan melaui teori larutan elektrolit dan nonelektrolit yang mendukung
|
Berdasarkan
data hasil percobaan dibawah ini, mengapa ada bahan kimia yang menyebabkan
bola lampu ada yang menyala dan tidak serta pengamatan pada electrode ada
yang bergelembung atau tidak? Apa yang membuatnya demikian? Berikan alasan
anda.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.8.2
|
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit
dan nonelektrolit berdasarkan bentuk senyawa
|
C4
|
Berpikir
detail
(elaboration) |
Soal memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memecahkan
permasalahan dengan jawaban yang detail dan terperinci dan dianalisis dari
teori larutan elektrolit dan nonelektrolit yang ada
|
· Pada suatu hari
ibu sedang memasak di dapur, saat itu ibu baru saja memegang larutan garam
dan saat ibu mematikan listrik, ibu sedikit terkena sengatan listrik.
·
Keesokan harinya ibu hanya memegang garam untuk
dimasukkan kedalam sayuran saat mematikan lampu ibu tidak terkena sengatan.
Lantas
apa yang membuat perbedaan itu terjadi, padahal ibu sama-sama memegang garam?
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.8.3
|
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit
kuat, lemah dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
|
C4
|
Berpikir
orisinil
(originalty) |
Soal memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mencetuskan
contoh bahan kimia pengganti dalam percobaan yang tidak terpikirkan orang
lain dengan landasan yang tepat
|
Pada saat akan melakukan praktikum uji coba larutan
elektrolit dan non elektrolit, praktikan membutuhkan
larutan
asam klorida (HCl), larutan amoniak (NH3), dan larutan etanol (C2H5OH)
untuk dijadikan sampel
uji, namun bahan tersebut tidak tersedia dalam laboratorium. Gurumu meminta kamu untuk
mencari bahan pengganti yang saat ini sedang tersedia. Lalu
bahan kimia apa saja yang dapat menggantikan bahan yang tidak ada tersebut?
Mengapa menggunakan bahan tersebut untuk penggantinya?
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.8.4
|
Menyimpulkan penyebab kemampuan elektrolit
menghantarkan arus listrik
|
C4
|
Berpikir
lancar
(fluency) |
Soal memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mencetuskan banyak gagasan, jawaban, saran dalam menjawab
penyebab larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik
|
Berilah
3 fakta yang dapat menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus
listrik?
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.8.5
|
Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat
berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar
|
C4
|
Berpikir
luwes (flexibility)
|
Soal memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memecahkan permasalahan melaui teori larutan elektrolit dan nonelektrolit yang mendukung
|
Berdasarkan
data hasil percobaan dibawah ini, apakah ada hubungan antara sifat elektrolit
pada zat dibawah ini dengan ikatan kimia? Berikan bukti dan alasanmu!
|
No.
|
Soal
|
Skor 0
|
Skor 1
|
Skor 2
|
Skor 3
|
Skor 4
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.
|
Berdasarkan
data hasil percobaan dibawah ini, mengapa ada bahan kimia yang menyebabkan
bola lampu ada yang menyala dan tidak serta pengamatan pada electrode ada
yang bergelembung atau tidak? Apa yang membuatnya demikian? Berikan alasan
anda.
|
Tidak Menjawab
|
Memberikjawaban, namun tidak dengan
konsep yang mendukung
|
Memberikjawaban, namun konsep yang
mendukung tidak tepat
|
Memberikan jawaban, namun konsep yang
mendukung kurang tepat
|
Memberikan jawaban dan relevan dengan
konsep yang mendukung
· Bahan kimia
yang diujikan berupa larutan, dimana larutan itu adalah suatu zat yang
dilarutkan dalam suatu pelarut.
· Ada larutan
yang dapat menyebabkan banyak gelembung pada elektroda dan lampu menjadi menyala
terang, contoh: Larutan asam klorida 1M, Larutan Natrium Hidroksida 1M,
Larutan Natrium Klorida 1M. Namun ada juga yang sebaliknya, contoh: Air
suling, Larutan gula 1M, Larutan etanol 70%.
· Menurut konsep
yang dibaca, larutan yang dapat membuat lampu menjadi nyala terang (menghantarkan
listrik) dan muncul banyak gelembung dikarenakan larutan tersebut dapat
terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas contohnya Larutan Natrium Klorida
1M
NaCl(aq) ®Na+(aq) + Cl-(aq)
· Selanjutnya larutan
yang tidak dapat menimbulkan nyala lampu dan tidak terdapat gelembung pada
elektroda dikarenakan larutan tidak memiliki ion-ion yang bergerak bebas
contohnya Larutan gula 1M
C2H5OH(aq)
® 2C + 3H2
+ ½O2
· Oleh sebab itu
larutan yang dapat terurai menjadi ion-ion (ion positif dan ion negative)
maka dapat menghantarkan arus listrik dan menyebabkan lampu menyala terang
dan banyak gelembung sedangkan larutan yang tidak memiliki ion-ion yang
bergerak bebas maka tidak dapat menghantarkan arus listrik sehingga lampu
tidak menyala dan tidak ada gelembung
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.
|
· Pada suatu
hari ibu sedang memasak di dapur, saat itu ibu baru saja memegang larutan
garam dan saat ibu mematikan listrik, ibu sedikit terkena sengatan listrik.
·
Keesokan harinya ibu hanya memegang garam untuk
dimasukkan kedalam sayuran saat mematikan lampu ibu tidak terkena sengatan.
Lantas
apa yang membuat perbedaan itu terjadi, padahal ibu sama-sama memegang garam?
|
Tidak Menjawab
|
Memberikan jawaban, namun jawaban
tidak dapat dipahami
|
Memberikan jawaban namun jawaban tidak
terperinci dengan jelas
|
Memberikan jawaban namun jawaban
kurang terperinci dengan jelas
|
Memberikan jawaban dan terperinci
dengan jelas
· Garam dapur
memiliki rumus kimia NaCl
· NaCl Larutan
merupakan NaCl padat yang dilarutkan ke dalam suatu pelarut, Sedangkan NaCl
padat bentuknya masih berupa padatan
· NaCl larutan
1M dapat menimbulkan sengatan pada ibu sedangkan NaCl padat tidak dapat
menimbulkan sengatan pada ibu
· Larutan NaCl
1M dapat menimbulkan sengatan dikarenakan NaCl padat yang dilarutkan dalam
air terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas dikarenakan jarak antar
molekulnya yang renggang sehingga dapat menghantarkan listrik apabila dialiri
listrik
· Sedangkan NaCl
Padat tidak menimbulkan sengatan karena senyawa elektrolit berwujud padat
tidak menghantarkan arus listrik, karena tidak ada ion-ion yang bergerak
bebas. Jarak antarmolekul atau ion NaCl padat sangat rapat dibandingkan NaCl
Larutan sehingga apabila aliran listrik melewati ruang antarmolekul NaCl
padat maka akan mengalami hambatan.
· Oleh karena
itu bentuk senyawa kimia mempengaruhi dapat tidaknya menghantarkan arus
listrik
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.
|
Pada saat akan melakukan praktikum uji coba larutan elektrolit dan
non elektrolit,
praktikan membutuhkan larutan asam klorida (HCl), larutan amoniak
(NH3), dan larutan etanol (C2H5OH)
untuk dijadikan sampel
uji, namun bahan tersebut tidak tersedia dalam laboratorium. Gurumu meminta kamu untuk
mencari bahan pengganti yang saat ini sedang tersedia. Lalu
bahan kimia apa saja yang dapat menggantikan bahan yang tidak ada tersebut?
Mengapa menggunakan bahan tersebut untuk penggantinya?
|
Tidak Menjawab
|
Memberikan jawaban dengan contoh tidak
relevan
|
Memberikan jawaban berupa 2 contoh
dengan landasan yang tidak relevan
|
Memberikan jawaban berupa 2 contoh
dengan landasan yang relevan
|
Memberikan jawaban berupa contoh lebih
dari 2 dan landasan relevan
· HCl(aq)
®H+(aq)
+ Cl-(aq)
NH3 (g) + H2O (l) « NH4+
(aq) + OH-(aq)
C2H5OH(aq)
® 2C + 3H2
+ ½O2
· Persamaan
reaksi larutan HCl termasuk senyawa ionic karena menghasilkan ion positif
dari H dan ion negative dari Cl dan tanda panah hanya kanan yang merupakan
larutan elektrolit
· Persamaan
reaksi dari Larutan NH3 termasuk senyawa ionic karena menghasilkan
ion positif dari NH4+ dan ion negative dari OH-,
Lalu terdapat tanda panah bolak balik yang menandakan reaksi kekanan dan
kekiri hampir sama, tanda panah bolak balik menandakan makin sedikitnya zat
yang terurai yang merupakan larutan elektrolit lemah
· Larutan C2H5OH
apabila diuraikan tidak terdapat ion positif dan ion negative yang menandakan
larutan nonelektrolit
· Sehingga dapat
disimpulkan yang dapat menggantikan larutan HCl adalah larutan yang apabila
diuraikan dalam persamaan reaksi hanya terdapat tanda panah ke kanan dan
menghasilkan ion positif dan ion negative. Contoh: Larutan NaCl 1M, Larutan
NaOH 1M, Larutan H2SO4 1M
· Kemudian
larutan yang dapat menggantikan larutan NH3 adalah larutan yang
apabila diuraikan dalam persamaan reaksi terdapat tanda panah dua arah
(irreversible/bolak-blalik) dan menghasilkan ion positif dan ion negative.
Contoh: Larutan Asam Cuka 1M dan
Larutan Asam Formiat 1M, Larutan Asam florida 1M
· Larutan yang
dapat menggantikan larutan C2H5OH adalah
larutan yang apabila diuraikan dalam persamaan reaksi tidak terdapat ion
positif dan ion negative. Contoh: Air
suling dan Larutan gula 1M, Larutan Etanol 70%
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
4.
|
Berilah
3 fakta yang dapat menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus
listrik?
|
Tidak Menjawab
|
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban
tidak relevan
|
Memberikan 3 jawaban dan 2 jawaban
relevan
|
Memberikan 3 jawaban dan 1 jawaban relevan
|
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban
relevan
· Larutan
elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan terdapat ion-ion yang
bergerak bebas (Ion positif dan Ion negative)
· Larutan elektrolit
merupakan suatu zat berupa larutan dimana zat terlarut yang dilarutkan dalam
pelarut sehingga mampu menghantarkan listrik karena jarak antar molekulnya
yang renggang sehingga dapat menghantarkan listrik apabila dialiri listrik
· Larutan elektrolit
memliki derajat disosiasi mendekati 1
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
5.
|
Berdasarkan
data hasil percobaan dibawah ini, apakah ada hubungan antara sifat elektrolit
pada zat dibawah ini dengan ikatan kimia? Berikan bukti dan alasanmu!
|
Tidak Menjawab
|
Memberikjawaban, namun tidak dengan
konsep yang mendukung
|
Memberikjawaban, namun konsep yang
mendukung tidak tepat
|
Memberikan jawaban, namun konsep yang
mendukung kurang tepat
|
Memberikan jawaban dan relevan dengan
konsep yang mendukung
· Larutan asam
klorida 1M merupakan senyawa kovalen polar terbukti dapat membuat lampu
menyala terang serta banyak gelembung
· Larutan
amoniak 1M merupakan senyawa kovalen polar terbukti dapat membuat nyala lampu
namun reduk serta terdapat sedikit gelembung
· Larutan
Natrium Klorida 1M merupakan senyawa ion terbukti dapat membuat lampu menyala
terang serta banyak gelembung
· Larutan Asam
Klorida 1M
HCl (l)+ H2O (l) ®
H3O+(aq) + Cl-(aq)
HCl(aq) ® H+(aq) + Cl-(aq)
Senyawa HCl
murni merupakan senyawa kovalen polar dimana atom H dan atom Cl digabungkan
oleh ikatan kovalen. Dimana dalam bentuk murni merupakan penghantar listrik
yang buruk, tetapi apabila larutan HCl murni dilarutkan dalam air (dalam
percobaan disemprot air) maka akan menghasilkan arus listrik dengan baik. Hal
itu disebabkan pelarut air merupakan molekul dwikutub yang juga merupakan
senyawa kovalen polar yang membantu menguraikan senyawa kovalen polar menjadi
ion positif dan ion negative.
· Larutan
Amoniak 1M
NH3
(g) + H2O (l) « NH4+ (aq)
+ OH-(aq)
Larutan
Ammonium Hidroksida merupakan senyawa kovalen polar. Larutan NH4OH
merupakan senyawa kovalen polar yang sifat elektrolitnya lemah.
· Larutan
Natrium Klroida 1M
NaCl(aq) ® Na+(aq) + Cl-(aq)
Larutan
Natrium Klorida 1M merupakan larutan NaCl (s) yang dilarutkan dalam air
sehingga menjadi NaCl (aq) yang terdiri dari ion positif/Na+ (aq)
dan ion negatif/Cl- (aq). Jika senyawa ion tersebut dilarutkan ke
dalam air maka ion-ion tersebut bergerak bebas itulah yang dapat
menghantarkan arus listrik.
|
Soal uraian berisi 5 pertanyaan
dengan skor minimal 5 dan maksimal 20 dimana interpretasi skor tersebut adalah
sebagai berikut :
Skor Minimum
|
:
|
1 x 5 = 5
|
Skor Maksimum
|
:
|
4 x 5 = 20
|
Kategori Kriteria
|
:
|
4
|
Rentang Nilai
|
:
|
(20-5)/4 = 3,75
|
Tabel
kategori Soal Uraian
Nilai
|
Skor
|
% Nilai Soal Uraian
|
Kategori Soal Uraian
|
4
|
16,25 – 20
|
81,25 – 100
|
Sangat baik
|
3
|
12,50 – 16,24
|
62,5 – 81,20
|
Baik
|
2
|
8,75 – 12,49
|
43,75 – 58,33
|
Cukup baik
|
1
|
5 – 8,74
|
25 – 43,71
|
Kurang baik
|
Pada Soal Uraian, kemampuan berpikir kreatif menggunakan rumus
untuk mencari persentase rata – rata seperti dibawah ini:
Presentase = (Jumlah Skor hasil
observasi/Skor Maksimum) x 100%
Daftar Pustaka:
Munandar, U., 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta
Sani, A.R., 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara
Berdasarkan uraian di atas, timbul permasalahan sebagai berikut:
Dalam menilai kemampuan berpikir kreatif apakah ada materi tertentu yang tidak bisa untuk diterapkan penilaian ini? Lalu bagaimana dengan contoh rubrik penilaian berpikir kreatif yang saya buat? Apakah soal-soal larutan elektrolit tersebut sudah bisa dikatakan berpikir kreatif? Berikan kritik dan saran anda? Bagaimana cara melihat kreatifitas dari segi psikomotorik?
Berdasarkan uraian di atas, timbul permasalahan sebagai berikut:
Dalam menilai kemampuan berpikir kreatif apakah ada materi tertentu yang tidak bisa untuk diterapkan penilaian ini? Lalu bagaimana dengan contoh rubrik penilaian berpikir kreatif yang saya buat? Apakah soal-soal larutan elektrolit tersebut sudah bisa dikatakan berpikir kreatif? Berikan kritik dan saran anda? Bagaimana cara melihat kreatifitas dari segi psikomotorik?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPenilaian Psikomotorik dicirikan oleh adanya aktivitas fisik dan keterampilan kinerja oleh siswa serta tidak memerlukan penggunaan kertas dan pensil/pena.seperti yang dinyatakan oleh Bloom dalam bukunya Ismet Basuki dan Hariyanto yang berjudul Asesmen Pembelajaran. Bloom mengatakan bahwa ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Siswa melaksanakan suatu tugas tertentu yang memerlukan keterampilan, misla dalam praktik berpidato pada pembelajaran bahasa Indonesia, Praktik Shalat dalam pelajaran agama, praktik olahraga dalam pendidikan jasmani, praktik-praktik di laboratorium IPA, praktik menjahit, memasak makanan dan menyajikan hidangan dalam pelajran keterampilan ruamh tangga, dan lain sebagianya.
BalasHapuskreatifitas dalam bidang psikomotorik mencakup kemampuan untuk melahirkan polagerak-gerik yang baru, yang dilakukan atas prakarsa atau insiatif sendiri. Hanya orang yang berketerampilan tinggi dan berani berpikir kreatif, akan mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini. dalam hal kimia, dia bisa menggunakan alat dan bahan sendiri, menemukan sosulusi sendiri dari masalah yang ditemuinya dilaboratorium, seperti mengganti alat yang tidak tersedia dengan alat lain yang fungsinya sama. mengganti bahan. serta mencari alternatif-alternatif lain.
sependapat dengan bang dhani cara melihat kreatifitas siswa dari segi psikomotorik yait dengan cara melihat aktifitas siswa tentang bagaimana dia dalam berinisiatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapinya. dapat pula dengan melihat kepekaannya dalam memodifikasi suatu benda misalnya kita meminta siswa mempraktekkan dalam pembuatan struktur molekul senyawa, siswa dapat membuat bentuk struktur yang berbeda.
HapusSependapat dengan teman teman penilaian psikomotorik merupakan penilian kinerja yang melibatkan aktivitas siswa terutama dalam fisik. Bisa menggunakan lembar observasi. Format laporan praktikum tugas portopolio. Sehingga akan nampak keterampilan siswa tersebut dalam proses pembelajaran
HapusSaya juga sependapat dengan teman-teman diatas bahwa Penilaian Psikomotorik dicirikan oleh adanya aktivitas fisik dan keterampilan kinerja oleh siswa serta tidak memerlukan penggunaan kertas dan pensil/pena. Jadi untuk pandangan kreatifitas dilihat dari sudut pandang psikomotorik ini lebih ke unjuk kerja dalam penyelesaian masalah secara berbeda
HapusBagaimana cara melihat kreatifitas dari segi psikomotorik?
BalasHapusDalam menilai kompetensi keterampilan ini dapat dilakukan beberapa cara, Seperti yang dikemukakan oleh Imas Kurinasih dan Berlin Sani, (2014: 62) menjelaskan, “Guru menilai keterampilan siswa dengan menggunakan penilaian kinerja, produk, proyek, dan portofolio.” Hal tersebut senada dengan pernyataan Kunandar, (2014: 263) menjelaskan,
Guru dapat melakukan penilaian kompetensi keterampilan siswa dengan menggunakan berbagai cara, antara lain melalui penilaian kinerja dengan menggunakan instrumen lembar pengamatan, penilaian proyek dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen laporan proyek, penilaian portofolio dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen portofolio, dan penilaian produk dengan mengguankan instrumen lembar penilaian produk.
sependapat dengan rini bahwa Dalam menilai kompetensi keterampilan ini dapat dilakukan beberapa cara, Seperti yang dikemukakan oleh Imas Kurinasih dan Berlin Sani, (2014: 62) menjelaskan, “Guru menilai keterampilan siswa dengan menggunakan penilaian kinerja, produk, proyek, dan portofolio.” Hal tersebut senada dengan pernyataan Kunandar, (2014: 263) menjelaskan,
Hapuskemudian Guru juga dapat melakukan penilaian kompetensi keterampilan siswa dengan menggunakan berbagai cara, antara lain melalui penilaian kinerja dengan menggunakan instrumen lembar pengamatan, penilaian proyek dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen laporan proyek, penilaian portofolio dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen portofolio, dan penilaian produk dengan mengguankan instrumen lembar penilaian produk yang telah dirancang sebelumnya.
Bagaimana cara melihat kreatifitas dari segi psikomotorik?
HapusSaya sependaptat dengan teman teman,
Dalam menilai kompetensi keterampilan ini dapat dilakukan beberapa cara, Seperti dengan menggunakan penilaian kinerja, produk, proyek, dan portofolio.
menurut saya rubrik yang Anda buat belum cukup bagus, karena ketika siswa akan menjawab soal yang nantinya akan Anda ajukan maka siswa hanya sekedar menjawab apa yang telah mereka lakukan. sebaiknya dalam berpikir kreatif untuk materi ini lebih ditekankan pada penilaian afektif dan psikomotorik sehingga tampak bentuk berpikir kreatif siswa seperti anda dapat me~ilai kreativitas siswa dari bagaimana siswa dapat membuat prosedur kerja, atau bagaimana siswa membuktikan benda dapat dikatakan elektrolit dan non elektrolit . kalau pun berpikir kreatif ini dinilai dalam bentuk soal. soal yang diberikan haruslah berbeda dari soal" yang biasa dipakai oleh guru
BalasHapusBagaimana cara melihat kreatifitas dari segi psikomotorik?
BalasHapusmenurut saya sesuai dengan penilaian-penilaian apasaja yang bisa dilakukan guru dalam menilai keterampilan atau psiomotr siswa, Guru menilai keterampilan siswa dengan menggunakan penilaian kinerja, produk, proyek, dan portofolio. nah bagaimana menilai kreatifitasnya tentu perlu disesuaikan indikator dari kreatifitas dengan penilaian mana yang akan digunakan dan dilengkapi di rubrik penilaian agar tau bagian mana saja yang perlu dinilai dari indikator kreatifitas baik dalam bentuk skor ataupun lainnya
saya sependapat dengan kk melda bahwa cara melihat kreatifitas dari segi psikomotorik dengan menggunakan penilaian kinerja, produk, proyek, dan portofolio. cara menilai kreatifitasnya disesuaikan indikator dari kreatifitas dengan penilaian mana yang akan digunakan dan dilengkapi di rubrik penilaian.
Hapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan fanny yaitu Dalam menilai kemampuan berpikir kreatif apakah ada materi tertentu yang tidak bisa untuk diterapkan penilaian ini?
BalasHapusmenurut saya tidak ada materi yang tidak bisa digunakan dalam menilai kemampuan berpikir kreatif siswa, namun lebih kepada efektif/efisien tidaknya materi tersebut dalam mengoptimalkan kemampuan berpikir kreatif siswa. misalnya materi seperti stoikiometri menurut saya kurang efektif dan efisien(hanya memunculkan aspek elaborasi saja) jika digunakan untuk menilai kemampuan berpikir kreatif siswa karena materi tersebut cenderung ke hitungan /rumus yang sifatnya sudah kaku/tidak bisa diubah. sedangkan berpikir kreatif memungkinkan siswa untuk berpikir diluar kebiasaan, menemukan hal baru dan itu lebih cocok ke materi yang lebih ke kontekstual sepert asam basa, koloid, dan larutan elektrolit seperti yang fanny pilih.
lebih ke bukan tidak bisa namun hasilnya mungkin tidak akan semaksimal dengan materi kontekstual
Saya sependapat dengan saudari rini, Dalam menilai kemampuan berpikir kreatif ada materi tertentu yang tidak efisien untuk diterapkan penilaian kreatifitas karena akan lebih efisien jika materi yang dipakai bersifat kontektual agar siswa bermula dari berpikir kreatif terlebih dahulu agar muncul lah berpikir kreatif tsb agar saat penilaian kreatifitas lebih maksimal sesuai dengan kompetensi yang akan di capai.
HapusDalam menilai kemampuan berpikir kreatif apakah ada materi tertentu yang tidak bisa untuk diterapkan penilaian ini? menurut saya semua materi bisa tergantung dari perintah soal yang diberikan atau dibuat.
BalasHapusLalu bagaimana dengan contoh rubrik penilaian berpikir kreatif yang saya buat? untuk rubriknya masih perlu diperbaiki karena penilaian dalam berpiir kreatif memiliki perbedaan penilaian pada umumnya dimana indikator berpikir kreatif itu harus dimasukkan dalam penilaian
Apakah soal-soal larutan elektrolit tersebut sudah bisa dikatakan berpikir kreatif?
ada beberapa soal yang mesti diperbaiki dalam kalimat perintahnya