Rabu, 20 Maret 2019

Materi 7: Penyusunan Rubrik Penilaian Kreatifitas (Berpikir Kreatif)

Menurut Downing dalam Sani (2014) kreativitas dapat didefinisikan sebagai ״proses״ untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari elemen yang ada dengan menyusun kembali elemen tersebut. Kreativitas terkait dengan tiga komponen utama, yakni keterampilan berpikir kreatif, keahlian (pengetahuan teknis, prosedural dan intelektual), dan motivasi. Keterampilan berpikir kreatif untuk
memecahkan sebuah permasalahan ditunjukkan dengan pengajuan ide yang berbeda dengan solusi pada umunya. Pemikiran kreatif masing-masing orang akan berbeda dan terkait dengan cara mereka berpikir dalam melakukan perdebatan terhadappermasalahan. Kemampuan siswa untuk mengajukan ide kreatif seharusnya dikembangkan dengan meminta mereka untuk memikirkan ide-ide atau pendapat yang berbeda dari yang diajukan untuk memikirkan ide-ide atau pendapat yang berbeda dari yang diajukan temannya. Pemikiran kreatif juga terkait dengan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang relevan dengan ide atau upaya kreatif yang diajukan. Sementara itu, motivasi merupakan kunci untuk menghasilkan kreativitas. Pengajuan ide kreatif sangat terkait dengan motivasi internal dan minat seseorang untuk melakukan pekerjaan atau pemikiran kreatif yang dapat memberi kepuasan atas tantangan yang dihadapi.

Menurut Munandar (2012), kreativitas merupakan suatu konstruk yang multidimensional, terdiri dari berbagai dimensi yaitu dimensi kognitif (berpikir kreatif), dimensi afektif (sikap dan kepribadian) dan dimensi psikomotor (keterampilan berpikir kreatif).
Dari gambar 2 tersebut dapat dikatakan bahwa kreativitas merupakan hasil dari proses yang terjadi pada sistem kognisi individu yaitu berpikir kreatif, yang tampak pada sikap yang ditunjukkannya melalui tindakan (psikomotor) dan mencirikan kepribadian individu tersebut (afektif). Jadi jelaslah bahwa kemampuan berpikir kreatif (kognitif) dan keterampilan berpikir kreatif (afektif dan psikomotor) merupakan bagian dalam pengembangan kreativitas.

Pada pembuatan tugas ini, penulis hanya menggunakan satu aspek kreatifitas saja yaitu dari aspek kognitif (berpikir kreatif).

1. Berpikir Kreatif

Menurut Munandar (2012) berpikir divergen (berpikir kreatif) ialah memberikan macam-macam kemungkinan jawaban berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada keragaman jumlah dan kesesuaian. Definisi kemampuan berpikir secara kreatif dilakukan dengan menggunakan pemikiran dalam mendapatkan ide-ide yang baru, kemungkinan yang baru, ciptaan yang baru berdasarkan kepada keaslian dalam penghasilannya.

Menurut Guilford dalam Munandar (2012) mengemukakan dua ciri kreativitas yang memunculkan perilaku kreatif. Dua ciri tersebut antara lain ciri aptitude dan non-aptitude. Ciri aptitude ialah ciri-ciri yang berhubungan dengan kognisi atau proses berpikir sedangkan ciri non-aptitude ialah ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan. Berikut ciri-ciri kreativitas yang ditinjau dari aspek kognitif (berpikir kreatif) serta penjelasannya. 
  1. Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan, ide jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan, memberikan saran dan selalu memikirkan lebih dari satu kemungkinan penyelesaian
  2. Fleksibilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan gagasan yang bervariasi, maupun melihat masalah dari perspektif berbeda dan mampu mengubah pola pikir
  3. Keaslian atau orisinalitas adalah mampu melahirkan gagasan baru dan unik, mampu membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian, mampu memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri
  4. Elaborasi adalah kemampuan untuk mengembangkan, memperbaiki, memperhalus, menyempurnakan, menerapkan ide sehingga menjadi lebih baik dan menarik dibandingkan sebelumnya.
Berikut merupakan komponen berpikir kreatif:
No.
Indikator
Perilaku
1.
Berpikir lancar (fluency)

Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, saran dalam penyelesaian masalah
Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari yang lain
2.
Berpikir luwes (flexibility)
Dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda
Dapat menerapkan konsep, sifat, atau aturan dalam contoh pemecahan masalah
Menghasilkan gagasan yang bervariasi
3.
Berpikir orisinil (originalty)
Mencetuskan masalah, gagasan atau hal-hal yang tidak terpikirkan orang lain

Menciptakan ide-ide atau hasil karya yang berbeda dan berusaha memikirkan cara-cara yang baru
4.
Berpikir detail (elaboration)

Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain
Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci

Rubrik Penilaian Berpikir Kreatif

Materi
Kompetensi Dasar
Indikator
Level Kognitif
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
3.8
Menganalisis sifat  larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
3.8.1
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
C4
3.8.2
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan bentuk senyawa
C4
3.8.3
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit kuat, lemah dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
C4
3.8.4
Menyimpulkan penyebab kemampuan elektrolit menghantarkan arus listrik
C4
3.8.5
Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar
C4
4.8
Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit .
4.8.1
Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik

4.8.2
Melakukan percobaan daya hantar listrik pada beberapa larutan

4.8.3
Mengamati dan mencatat data hasil percobaan daya hantar listrik pada beberapa larutan

4.8.4
Menganalisis data hasil percobaan daya hantar listrik larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit

4.8.5
Menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit

4.8.6
Membuat persamaan reaksi berdasarkan rumus zat bahan yang diujicobakan

4.8.7
Mengkomunikasikan hasil percobaan larutan elektrolit dan nonelektrolit


Kompetensi Dasar
Indikator
Level Kognitif
Indikator berpikir kreatif
Indikator Soal
Soal
3.8
Menganalisis sifat  larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
3.8.1
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
C4
Berpikir luwes (flexibility)
Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan permasalahan melaui teori larutan elektrolit dan nonelektrolit yang mendukung
Berdasarkan data hasil percobaan dibawah ini, mengapa ada bahan kimia yang menyebabkan bola lampu ada yang menyala dan tidak serta pengamatan pada electrode ada yang bergelembung atau tidak? Apa yang membuatnya demikian? Berikan alasan anda.
No.
Nama Bahan
Rumus Zat
Nyala Bola Lampu
Pengamatan pada elektrode
1.
Air Suling
H20
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
2.
Larutan asam klorida 1M
HCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
3.
Larutan Natrium Hidroksida 1M
NaOH
Menyala Terang
Banyak gelembung
4.
Larutan gula 1M
C12H22O11
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
5.
Larutan etanol 70%
C2H5OH
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
6.
Larutan Natrium Klorida 1M
NaCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
3.8.2
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan bentuk senyawa
C4
Berpikir detail
(elaboration)
Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan permasalahan dengan jawaban yang detail dan terperinci dan dianalisis dari teori larutan elektrolit dan nonelektrolit yang ada
·      Pada suatu hari ibu sedang memasak di dapur, saat itu ibu baru saja memegang larutan garam dan saat ibu mematikan listrik, ibu sedikit terkena sengatan listrik.
·      Keesokan harinya ibu hanya memegang garam untuk dimasukkan kedalam sayuran saat mematikan lampu ibu tidak terkena sengatan.
Lantas apa yang membuat perbedaan itu terjadi, padahal ibu sama-sama memegang garam?
3.8.3
Menganalisis perbedaan larutan elektrolit kuat, lemah dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
C4
Berpikir orisinil
(originalty)
Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencetuskan contoh bahan kimia pengganti dalam percobaan yang tidak terpikirkan orang lain dengan landasan yang tepat
Pada saat akan melakukan praktikum uji coba  larutan elektrolit dan non elektrolit, praktikan membutuhkan larutan asam klorida (HCl), larutan amoniak (NH3), dan larutan etanol (C2H5OH) untuk dijadikan sampel uji, namun bahan tersebut tidak tersedia dalam laboratorium. Gurumu meminta kamu untuk mencari bahan pengganti yang saat ini sedang tersedia. Lalu bahan kimia apa saja yang dapat menggantikan bahan yang tidak ada tersebut? Mengapa menggunakan bahan tersebut untuk penggantinya?
3.8.4
Menyimpulkan penyebab kemampuan elektrolit menghantarkan arus listrik
C4
Berpikir lancar
(fluency)
Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencetuskan banyak gagasan, jawaban, saran dalam menjawab penyebab larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik
Berilah 3 fakta yang dapat menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
3.8.5
Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar
C4
Berpikir luwes (flexibility)
Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan permasalahan melaui teori larutan elektrolit dan nonelektrolit yang mendukung
Berdasarkan data hasil percobaan dibawah ini, apakah ada hubungan antara sifat elektrolit pada zat dibawah ini dengan ikatan kimia? Berikan bukti dan alasanmu!
No.
Nama Bahan
Rumus Zat
Nyala Bola Lampu
Pengamatan pada elektrode
1.
Larutan asam klorida 1M
HCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
2.
Larutan Amoniak 1M
NH3
Menyala Redup
Sedikit gelembung
3.
Larutan Natrium Klorida 1M
NaCl
Menyala Terang
Banyak gelembung

No.
Soal
Skor 0
Skor 1
Skor 2
Skor 3
Skor 4
1.
Berdasarkan data hasil percobaan dibawah ini, mengapa ada bahan kimia yang menyebabkan bola lampu ada yang menyala dan tidak serta pengamatan pada electrode ada yang bergelembung atau tidak? Apa yang membuatnya demikian? Berikan alasan anda.
No.
Nama Bahan
Rumus Zat
Nyala Bola Lampu
Pengamatan pada elektrode
1.
Air Suling
H20
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
2.
Larutan asam klorida 1M
HCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
3.
Larutan Natrium Hidroksida 1M
NaOH
Menyala Terang
Banyak gelembung
4.
Larutan gula 1M
C12H22O11
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
5.
Larutan etanol 70%
C2H5OH
Tidak Menyala
Tidak ada gelembung
6.
Larutan Natrium Klorida 1M
NaCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
Tidak Menjawab
Memberikjawaban, namun tidak dengan konsep yang mendukung
Memberikjawaban, namun konsep yang mendukung tidak tepat
Memberikan jawaban, namun konsep yang mendukung kurang tepat
Memberikan jawaban dan relevan dengan konsep yang mendukung

·  Bahan kimia yang diujikan berupa larutan, dimana larutan itu adalah suatu zat yang dilarutkan dalam suatu pelarut.
·  Ada larutan yang dapat menyebabkan banyak gelembung pada elektroda dan lampu menjadi menyala terang, contoh: Larutan asam klorida 1M, Larutan Natrium Hidroksida 1M, Larutan Natrium Klorida 1M. Namun ada juga yang sebaliknya, contoh: Air suling, Larutan gula 1M, Larutan etanol 70%.
·  Menurut konsep yang dibaca, larutan yang dapat membuat lampu menjadi nyala terang (menghantarkan listrik) dan muncul banyak gelembung dikarenakan larutan tersebut dapat terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas contohnya Larutan Natrium Klorida 1M
NaCl(aq) ®Na+(aq) + Cl-(aq)
·   Selanjutnya larutan yang tidak dapat menimbulkan nyala lampu dan tidak terdapat gelembung pada elektroda dikarenakan larutan tidak memiliki ion-ion yang bergerak bebas contohnya Larutan gula 1M
C2H5OH(aq) ® 2C + 3H2 + ½O2
·   Oleh sebab itu larutan yang dapat terurai menjadi ion-ion (ion positif dan ion negative) maka dapat menghantarkan arus listrik dan menyebabkan lampu menyala terang dan banyak gelembung sedangkan larutan yang tidak memiliki ion-ion yang bergerak bebas maka tidak dapat menghantarkan arus listrik sehingga lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung
2.
·      Pada suatu hari ibu sedang memasak di dapur, saat itu ibu baru saja memegang larutan garam dan saat ibu mematikan listrik, ibu sedikit terkena sengatan listrik.
·      Keesokan harinya ibu hanya memegang garam untuk dimasukkan kedalam sayuran saat mematikan lampu ibu tidak terkena sengatan.
Lantas apa yang membuat perbedaan itu terjadi, padahal ibu sama-sama memegang garam?
Tidak Menjawab
Memberikan jawaban, namun jawaban tidak dapat dipahami
Memberikan jawaban namun jawaban tidak terperinci dengan jelas
Memberikan jawaban namun jawaban kurang terperinci dengan jelas
Memberikan jawaban dan terperinci dengan jelas

·   Garam dapur memiliki rumus kimia NaCl
·   NaCl Larutan merupakan NaCl padat yang dilarutkan ke dalam suatu pelarut, Sedangkan NaCl padat bentuknya masih berupa padatan
·   NaCl larutan 1M dapat menimbulkan sengatan pada ibu sedangkan NaCl padat tidak dapat menimbulkan sengatan pada ibu
·   Larutan NaCl 1M dapat menimbulkan sengatan dikarenakan NaCl padat yang dilarutkan dalam air terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas dikarenakan jarak antar molekulnya yang renggang sehingga dapat menghantarkan listrik apabila dialiri listrik
·   Sedangkan NaCl Padat tidak menimbulkan sengatan karena senyawa elektrolit berwujud padat tidak menghantarkan arus listrik, karena tidak ada ion-ion yang bergerak bebas. Jarak antarmolekul atau ion NaCl padat sangat rapat dibandingkan NaCl Larutan sehingga apabila aliran listrik melewati ruang antarmolekul NaCl padat maka akan mengalami hambatan.
·   Oleh karena itu bentuk senyawa kimia mempengaruhi dapat tidaknya menghantarkan arus listrik
3.
Pada saat akan melakukan praktikum uji coba  larutan elektrolit dan non elektrolit, praktikan membutuhkan larutan asam klorida (HCl), larutan amoniak (NH3), dan larutan etanol (C2H5OH) untuk dijadikan sampel uji, namun bahan tersebut tidak tersedia dalam laboratorium. Gurumu meminta kamu untuk mencari bahan pengganti yang saat ini sedang tersedia. Lalu bahan kimia apa saja yang dapat menggantikan bahan yang tidak ada tersebut? Mengapa menggunakan bahan tersebut untuk penggantinya?
Tidak Menjawab
Memberikan jawaban dengan contoh tidak relevan
Memberikan jawaban berupa 2 contoh dengan landasan yang tidak relevan
Memberikan jawaban berupa 2 contoh dengan landasan yang relevan
Memberikan jawaban berupa contoh lebih dari 2 dan landasan relevan

·   HCl(aq) ®H+(aq) + Cl-(aq)
NH3 (g) + H2O (l) « NH4+ (aq) + OH-(aq)
C2H5OH(aq) ® 2C + 3H2 + ½O2
·  Persamaan reaksi larutan HCl termasuk senyawa ionic karena menghasilkan ion positif dari H dan ion negative dari Cl dan tanda panah hanya kanan yang merupakan larutan elektrolit
·  Persamaan reaksi dari Larutan NH3 termasuk senyawa ionic karena menghasilkan ion positif dari NH4+ dan ion negative dari OH-, Lalu terdapat tanda panah bolak balik yang menandakan reaksi kekanan dan kekiri hampir sama, tanda panah bolak balik menandakan makin sedikitnya zat yang terurai yang merupakan larutan elektrolit lemah
·  Larutan C2H5OH apabila diuraikan tidak terdapat ion positif dan ion negative yang menandakan larutan nonelektrolit
·  Sehingga dapat disimpulkan yang dapat menggantikan larutan HCl adalah larutan yang apabila diuraikan dalam persamaan reaksi hanya terdapat tanda panah ke kanan dan menghasilkan ion positif dan ion negative. Contoh: Larutan NaCl 1M, Larutan NaOH 1M, Larutan H2SO4 1M
·  Kemudian larutan yang dapat menggantikan larutan NH3 adalah larutan yang apabila diuraikan dalam persamaan reaksi terdapat tanda panah dua arah (irreversible/bolak-blalik) dan menghasilkan ion positif dan ion negative. Contoh:  Larutan Asam Cuka 1M dan Larutan Asam Formiat 1M, Larutan Asam florida 1M
·  Larutan yang dapat menggantikan larutan C2H5OH adalah larutan yang apabila diuraikan dalam persamaan reaksi tidak terdapat ion positif dan ion negative. Contoh:  Air suling dan Larutan gula 1M, Larutan Etanol 70%
4.
Berilah 3 fakta yang dapat menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
Tidak Menjawab
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban tidak relevan
Memberikan 3 jawaban dan 2 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan  1 jawaban relevan
Memberikan 3 jawaban dan semua jawaban relevan

·   Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan terdapat ion-ion yang bergerak bebas (Ion positif dan Ion negative)
·   Larutan elektrolit merupakan suatu zat berupa larutan dimana zat terlarut yang dilarutkan dalam pelarut sehingga mampu menghantarkan listrik karena jarak antar molekulnya yang renggang sehingga dapat menghantarkan listrik apabila dialiri listrik
·   Larutan elektrolit memliki derajat disosiasi mendekati 1
5.
Berdasarkan data hasil percobaan dibawah ini, apakah ada hubungan antara sifat elektrolit pada zat dibawah ini dengan ikatan kimia? Berikan bukti dan alasanmu!
No.
Nama Bahan
Rumus Zat
Nyala Bola Lampu
Pengamatan pada elektrode
1.
Larutan asam klorida 1M
HCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
2.
Larutan Amoniak 1M
NH3
Menyala Redup
Sedikit gelembung
3.
Larutan Natrium Klorida 1M
NaCl
Menyala Terang
Banyak gelembung
Tidak Menjawab
Memberikjawaban, namun tidak dengan konsep yang mendukung
Memberikjawaban, namun konsep yang mendukung tidak tepat
Memberikan jawaban, namun konsep yang mendukung kurang tepat
Memberikan jawaban dan relevan dengan konsep yang mendukung

·   Larutan asam klorida 1M merupakan senyawa kovalen polar terbukti dapat membuat lampu menyala terang serta banyak gelembung
·   Larutan amoniak 1M merupakan senyawa kovalen polar terbukti dapat membuat nyala lampu namun reduk serta terdapat sedikit gelembung
·   Larutan Natrium Klorida 1M merupakan senyawa ion terbukti dapat membuat lampu menyala terang serta banyak gelembung
·   Larutan Asam Klorida 1M
HCl (l)+ H2O (l) ® H3O+(aq) + Cl-(aq)
HCl(aq) ® H+(aq) + Cl-(aq)
Senyawa HCl murni merupakan senyawa kovalen polar dimana atom H dan atom Cl digabungkan oleh ikatan kovalen. Dimana dalam bentuk murni merupakan penghantar listrik yang buruk, tetapi apabila larutan HCl murni dilarutkan dalam air (dalam percobaan disemprot air) maka akan menghasilkan arus listrik dengan baik. Hal itu disebabkan pelarut air merupakan molekul dwikutub yang juga merupakan senyawa kovalen polar yang membantu menguraikan senyawa kovalen polar menjadi ion positif dan ion negative.
·   Larutan Amoniak 1M
NH3 (g) + H2O (l) « NH4+ (aq) + OH-(aq)
Larutan Ammonium Hidroksida merupakan senyawa kovalen polar. Larutan NH4OH merupakan senyawa kovalen polar yang sifat elektrolitnya lemah.
·   Larutan Natrium Klroida 1M
NaCl(aq) ® Na+(aq) + Cl-(aq)
Larutan Natrium Klorida 1M merupakan larutan NaCl (s) yang dilarutkan dalam air sehingga menjadi NaCl (aq) yang terdiri dari ion positif/Na+ (aq) dan ion negatif/Cl- (aq). Jika senyawa ion tersebut dilarutkan ke dalam air maka ion-ion tersebut bergerak bebas itulah yang dapat menghantarkan arus listrik.

Soal uraian berisi 5 pertanyaan dengan skor minimal 5 dan maksimal 20 dimana interpretasi skor tersebut adalah sebagai berikut :
Skor Minimum
:
1 x 5 = 5
Skor Maksimum
:
4 x 5 = 20
Kategori Kriteria
:
4
Rentang Nilai
:
(20-5)/4 = 3,75

Tabel kategori Soal Uraian
Nilai
Skor
% Nilai Soal Uraian
Kategori Soal Uraian
4
16,25 – 20
81,25 – 100
Sangat baik
3
12,50 – 16,24
62,5 – 81,20
Baik
2
8,75 – 12,49
43,75 – 58,33
Cukup baik
1
5 – 8,74
25 – 43,71
Kurang baik

Pada Soal Uraian, kemampuan berpikir kreatif menggunakan rumus untuk mencari persentase rata – rata seperti dibawah ini:

Presentase = (Jumlah Skor hasil observasi/Skor Maksimum) x 100%

Daftar Pustaka:
Munandar, U., 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta
Sani, A.R., 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara

Berdasarkan uraian di atas, timbul permasalahan sebagai berikut:
Dalam menilai kemampuan berpikir kreatif apakah ada materi tertentu yang tidak bisa untuk diterapkan penilaian ini? Lalu bagaimana dengan contoh rubrik penilaian berpikir kreatif yang saya buat? Apakah soal-soal larutan elektrolit tersebut sudah bisa dikatakan berpikir kreatif? Berikan kritik dan saran anda? Bagaimana cara melihat kreatifitas dari segi psikomotorik?

14 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Penilaian Psikomotorik dicirikan oleh adanya aktivitas fisik dan keterampilan kinerja oleh siswa serta tidak memerlukan penggunaan kertas dan pensil/pena.seperti yang dinyatakan oleh Bloom dalam bukunya Ismet Basuki dan Hariyanto yang berjudul Asesmen Pembelajaran. Bloom mengatakan bahwa ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Siswa melaksanakan suatu tugas tertentu yang memerlukan keterampilan, misla dalam praktik berpidato pada pembelajaran bahasa Indonesia, Praktik Shalat dalam pelajaran agama, praktik olahraga dalam pendidikan jasmani, praktik-praktik di laboratorium IPA, praktik menjahit, memasak makanan dan menyajikan hidangan dalam pelajran keterampilan ruamh tangga, dan lain sebagianya.
    kreatifitas dalam bidang psikomotorik mencakup kemampuan untuk melahirkan polagerak-gerik yang baru, yang dilakukan atas prakarsa atau insiatif sendiri. Hanya orang yang berketerampilan tinggi dan berani berpikir kreatif, akan mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini. dalam hal kimia, dia bisa menggunakan alat dan bahan sendiri, menemukan sosulusi sendiri dari masalah yang ditemuinya dilaboratorium, seperti mengganti alat yang tidak tersedia dengan alat lain yang fungsinya sama. mengganti bahan. serta mencari alternatif-alternatif lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan bang dhani cara melihat kreatifitas siswa dari segi psikomotorik yait dengan cara melihat aktifitas siswa tentang bagaimana dia dalam berinisiatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapinya. dapat pula dengan melihat kepekaannya dalam memodifikasi suatu benda misalnya kita meminta siswa mempraktekkan dalam pembuatan struktur molekul senyawa, siswa dapat membuat bentuk struktur yang berbeda.

      Hapus
    2. Sependapat dengan teman teman penilaian psikomotorik merupakan penilian kinerja yang melibatkan aktivitas siswa terutama dalam fisik. Bisa menggunakan lembar observasi. Format laporan praktikum tugas portopolio. Sehingga akan nampak keterampilan siswa tersebut dalam proses pembelajaran

      Hapus
    3. Saya juga sependapat dengan teman-teman diatas bahwa Penilaian Psikomotorik dicirikan oleh adanya aktivitas fisik dan keterampilan kinerja oleh siswa serta tidak memerlukan penggunaan kertas dan pensil/pena. Jadi untuk pandangan kreatifitas dilihat dari sudut pandang psikomotorik ini lebih ke unjuk kerja dalam penyelesaian masalah secara berbeda

      Hapus
  3. Bagaimana cara melihat kreatifitas dari segi psikomotorik?

    Dalam menilai kompetensi keterampilan ini dapat dilakukan beberapa cara, Seperti yang dikemukakan oleh Imas Kurinasih dan Berlin Sani, (2014: 62) menjelaskan, “Guru menilai keterampilan siswa dengan menggunakan penilaian kinerja, produk, proyek, dan portofolio.” Hal tersebut senada dengan pernyataan Kunandar, (2014: 263) menjelaskan,
    Guru dapat melakukan penilaian kompetensi keterampilan siswa dengan menggunakan berbagai cara, antara lain melalui penilaian kinerja dengan menggunakan instrumen lembar pengamatan, penilaian proyek dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen laporan proyek, penilaian portofolio dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen portofolio, dan penilaian produk dengan mengguankan instrumen lembar penilaian produk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan rini bahwa Dalam menilai kompetensi keterampilan ini dapat dilakukan beberapa cara, Seperti yang dikemukakan oleh Imas Kurinasih dan Berlin Sani, (2014: 62) menjelaskan, “Guru menilai keterampilan siswa dengan menggunakan penilaian kinerja, produk, proyek, dan portofolio.” Hal tersebut senada dengan pernyataan Kunandar, (2014: 263) menjelaskan,
      kemudian Guru juga dapat melakukan penilaian kompetensi keterampilan siswa dengan menggunakan berbagai cara, antara lain melalui penilaian kinerja dengan menggunakan instrumen lembar pengamatan, penilaian proyek dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen laporan proyek, penilaian portofolio dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen portofolio, dan penilaian produk dengan mengguankan instrumen lembar penilaian produk yang telah dirancang sebelumnya.

      Hapus
    2. Bagaimana cara melihat kreatifitas dari segi psikomotorik?
      Saya sependaptat dengan teman teman,
      Dalam menilai kompetensi keterampilan ini dapat dilakukan beberapa cara, Seperti dengan menggunakan penilaian kinerja, produk, proyek, dan portofolio.

      Hapus
  4. menurut saya rubrik yang Anda buat belum cukup bagus, karena ketika siswa akan menjawab soal yang nantinya akan Anda ajukan maka siswa hanya sekedar menjawab apa yang telah mereka lakukan. sebaiknya dalam berpikir kreatif untuk materi ini lebih ditekankan pada penilaian afektif dan psikomotorik sehingga tampak bentuk berpikir kreatif siswa seperti anda dapat me~ilai kreativitas siswa dari bagaimana siswa dapat membuat prosedur kerja, atau bagaimana siswa membuktikan benda dapat dikatakan elektrolit dan non elektrolit . kalau pun berpikir kreatif ini dinilai dalam bentuk soal. soal yang diberikan haruslah berbeda dari soal" yang biasa dipakai oleh guru

    BalasHapus
  5. Bagaimana cara melihat kreatifitas dari segi psikomotorik?

    menurut saya sesuai dengan penilaian-penilaian apasaja yang bisa dilakukan guru dalam menilai keterampilan atau psiomotr siswa, Guru menilai keterampilan siswa dengan menggunakan penilaian kinerja, produk, proyek, dan portofolio. nah bagaimana menilai kreatifitasnya tentu perlu disesuaikan indikator dari kreatifitas dengan penilaian mana yang akan digunakan dan dilengkapi di rubrik penilaian agar tau bagian mana saja yang perlu dinilai dari indikator kreatifitas baik dalam bentuk skor ataupun lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sependapat dengan kk melda bahwa cara melihat kreatifitas dari segi psikomotorik dengan menggunakan penilaian kinerja, produk, proyek, dan portofolio. cara menilai kreatifitasnya disesuaikan indikator dari kreatifitas dengan penilaian mana yang akan digunakan dan dilengkapi di rubrik penilaian.

      Hapus
  6. saya akan mencoba menjawab pertanyaan fanny yaitu Dalam menilai kemampuan berpikir kreatif apakah ada materi tertentu yang tidak bisa untuk diterapkan penilaian ini?

    menurut saya tidak ada materi yang tidak bisa digunakan dalam menilai kemampuan berpikir kreatif siswa, namun lebih kepada efektif/efisien tidaknya materi tersebut dalam mengoptimalkan kemampuan berpikir kreatif siswa. misalnya materi seperti stoikiometri menurut saya kurang efektif dan efisien(hanya memunculkan aspek elaborasi saja) jika digunakan untuk menilai kemampuan berpikir kreatif siswa karena materi tersebut cenderung ke hitungan /rumus yang sifatnya sudah kaku/tidak bisa diubah. sedangkan berpikir kreatif memungkinkan siswa untuk berpikir diluar kebiasaan, menemukan hal baru dan itu lebih cocok ke materi yang lebih ke kontekstual sepert asam basa, koloid, dan larutan elektrolit seperti yang fanny pilih.
    lebih ke bukan tidak bisa namun hasilnya mungkin tidak akan semaksimal dengan materi kontekstual

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sependapat dengan saudari rini, Dalam menilai kemampuan berpikir kreatif ada materi tertentu yang tidak efisien untuk diterapkan penilaian kreatifitas karena akan lebih efisien jika materi yang dipakai bersifat kontektual agar siswa bermula dari berpikir kreatif terlebih dahulu agar muncul lah berpikir kreatif tsb agar saat penilaian kreatifitas lebih maksimal sesuai dengan kompetensi yang akan di capai.

      Hapus
  7. Dalam menilai kemampuan berpikir kreatif apakah ada materi tertentu yang tidak bisa untuk diterapkan penilaian ini? menurut saya semua materi bisa tergantung dari perintah soal yang diberikan atau dibuat.
    Lalu bagaimana dengan contoh rubrik penilaian berpikir kreatif yang saya buat? untuk rubriknya masih perlu diperbaiki karena penilaian dalam berpiir kreatif memiliki perbedaan penilaian pada umumnya dimana indikator berpikir kreatif itu harus dimasukkan dalam penilaian
    Apakah soal-soal larutan elektrolit tersebut sudah bisa dikatakan berpikir kreatif?
    ada beberapa soal yang mesti diperbaiki dalam kalimat perintahnya

    BalasHapus