Jumat, 23 November 2018

Materi Tambahan Larutan Asam Basa

Asam dan basa sudah dikenal sejak dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Sejak berabad-abad yang lalu, para pakar mendefinisikan asam dan basa berdasarkan sifat larutan airnya. Larutan asam mempunyai rasa asam dan bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain). Sedangkan larutan basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik (licin, seperti bersabun). Namun demikian, tidak dianjurkan mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena berbahaya. Asam dan basa dapat dikenali menggunakan indikator asam basa, misalnya lakmus merah dan lakmus biru. Larutan asam mengubah lakmus biru menjadi merah, sebaliknya larutan basa mengubah lakmus merah menjadi biru. Larutan yang tidak mengubah warna lakmus, baik lakmus merah maupun lakmus biru, disebut bersifat netral (tidak asam dan tidak basa). Air murni bersifat netral.

Untuk mengetahui apakah sebuah zat bersifat “asam” atau “basa”, dapat ditentukan dengan menggunakan suatu indikator. Indikator yang biasa digunakan terbagi menjadi 2 golongan, yaitu indikator tunggal dan indikator universal. Contoh indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus dan larutan indikator.

1. Indikator Tunggal

Indikator tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa, tetapi tiak dapat menentukan harga pH dan pOH. Yang termasuk dalam indikator tunggal adalah :

- Lakmus merah dan biru

Lakmus merah => berwarna merah dalam larutan asam, dan akan berubah warna menjadi biru bila dicelupkan ke dalam larutan basa.
Lakmus biru => berwarna biru dalam larutan basa, dan akan berubah warna menjadi merah bila dicelupkan ke dalam larutan asam.

- Fenolftalein

Fenolftalein adalah salah satu indikator asam – basa sintetik yang memiliki rentang pH antara 8,00 – 10,0. Pada larutan asam dan netral, fenolftalein tidak berwarna. Sedangkan bila dimasukkan ke dalam larutan basa, warnanya akan berubah menjadi merah.

- Metil jingga

Larutan metil jingga dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil jingga juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil jingga.

- Metil merah

Larutan metil merah sama dengan larutan metil jingga
Bromtimol biru di dalam larutan asam akan berwarna kuning, dalam larutan basa akan berwarna biru, dan di dalam larutan netral akan berwarna biru kekuningan.

KESIMPULAN :

  1. Fenolftalein, Asam : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna
  2. Metil merah, Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning
  3. Metil jingga, Asam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning
  4. Bromtimol biru, Asam : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning

2. Indikator Universal

Indikator universal dapat membedakan larutan asam atau basa dengan mengetahui harga pH dari larutan tersebut. Indikator universal dapat dalam bentuk kertas dan cairan.
Cara kerja indikator ini dengan mencocokan perubahan warna kertas indikator pada tabel warna indikator universal.

Berdasarkan uraian di atas di dapat permasalahan sebagai berikut:
Apakah larutan asam dapat diubah kelarutan basa, dan larutan basa bisa diubah kelarutan asam? 

12 komentar:

  1. Menurut saya tidak bisa karna dia mempunyai karakteristik masing-masing trsendiri contohnya H2SO4 sifat nya sebagai asam tidak bisa diubah menjadi basa dan begitu juga NaOH yang sifatnya sebagai basa tidak bisa diubah menjadi asam. mungkin kalo larutan nya yang dicampur seperti larutan asam ditambah larutan basa maka hasilnya adalah larutan garam.

    Larutan asam mempunyai rasa asam dan bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain). Sedangkan larutan basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik (licin, seperti bersabun). Namun demikian, tidak dianjurkan mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena berbahaya. Asam dan basa dapat dikenali menggunakan indikator asam basa, misalnya lakmus merah dan lakmus biru. Larutan asam mengubah lakmus biru menjadi merah, sebaliknya larutan basa mengubah lakmus merah menjadi biru. Larutan yang tidak mengubah warna lakmus, baik lakmus merah maupun lakmus biru, disebut bersifat netral (tidak asam dan tidak basa). Air murni bersifat netral.

    BalasHapus
  2. Menurut saya untuk mengubah suatu larutan baku yg sifatny sudah asam menjadi basa itu tidak bisa. Tetapi jika suatu asam itu di tambah zat yang bisa meningkat kan nilai pH nya menjadi lebih dari 7 maka dia bisa dikatakan basa. Adanya penambhan konsentrasi pada suatu zat sehingga bisa mngubah zat asam atau pun basa tdi. Kita contohkan HCL dimana itu merupakan suatu zat asam kuat. Jika di tambah dengan nh3 maka jadi lah lar nh4cl dimana itu merupakan garam yg bersifat asam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan dian menurut saya juga tidak bisa karena bila suatu larutan asam atau basa ditambahakan suatu larutan asam ataupun basa juga yang memiliki perbedaan pH yang cukup jauh dari larutan tersebut maka larutan itu akan menjadai larutan garam yang memiliki nilai pH yang bersifat asam ataupun basa menyesuaikan dengan campuaran kedua larutan sebelumnya tadi.

      Hapus
    2. saya juga sependapat dgn fira dan dian dimana jika larutan tersebut sudah asam dan Ingin diubah ke basa maka harus di tambahkan dgn zat lain atau diencerkan sehingga pH nya bisa naik menjadi asam

      Hapus
  3. menurut saya bisa, kalo larutan asam dapat diubah kelarutan basa, dan larutan basa bisa diubah kelarutan asam. semua itu tergantung dengan campuran. Contoh dilihat dari ukuran PH air. Tinggi rendahnya PH air sangat dipengaruhi oleh kandungan mineral lain dalam air. PH air yang dapat diukur dengan menggunakan PH meter.

    BalasHapus
  4. saya setuju dengan esawitri, dimana dengan menambahkan larutan yang asam ke dalam larutan netral maka akan mengubah keasamaan dari larutan netral, begitupun dengan menambahkan larutan asam ke dalam larutan basa tentu akan mempengaruhi keasamaan dan kebasaan suatu larutan tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan kk melda, larutan asam dapat diubah kelarutan basa, dan larutan basa bisa diubah kelarutan asam. semua itu tergantung dengan campuran. Contoh dilihat dari ukuran PH air. Tinggi rendahnya PH air sangat dipengaruhi oleh kandungan mineral lain dalam air. PH air yang dapat diukur dengan menggunakan PH meter.

      Hapus
    2. kalau merubah larutan asam ke basa, atau pun sebaliknya saya rasa ada kemungkinannya. dengan menabahkannya ke salah satu larutan namun jika asam nya yang sangat asam dengah pH 1 misalnya yang mau dirubah menjadi basa, saya rasa agak susah.

      Hapus
  5. Saya akan menjawab pertanyaan dari fanny, Apakah larutan asam dapat diubah kelarutan basa, dan larutan basa bisa diubah kelarutan asam?
    Menurut pendapat saya bisa, larutan asam dapat diubah ke larutan basa, dan larutan basa dapat diubah ke larutan asam, karena semua itu tergantung dengan campuran. Contoh dilihat dari ukuran PH air. Tinggi rendahnya PH air sangat dipengaruhi oleh kandungan mineral lain dalam air. PH air yang dapat diukur dengan menggunakan PH meter.

    BalasHapus
  6. saya sependapat dengan saudari esa dan kak melda, esa mengatakan "bisa, kalo larutan asam dapat diubah kelarutan basa, dan larutan basa bisa diubah kelarutan asam. semua itu tergantung dengan campuran. Contoh dilihat dari ukuran PH air. Tinggi rendahnya PH air sangat dipengaruhi oleh kandungan mineral lain dalam air. PH air yang dapat diukur dengan menggunakan PH meter". kak Melda Eka Putri setuju dengan esawitri, dimana "dengan menambahkan larutan yang asam ke dalam larutan netral maka akan mengubah keasamaan dari larutan netral, begitupun dengan menambahkan larutan asam ke dalam larutan basa tentu akan mempengaruhi keasamaan dan kebasaan suatu larutan tersebut", saya rasa ini sudah cukup menjawab dengan jelas pertanyaan saudari Rifani.

    BalasHapus
  7. pada dasarnya untuk mengubah suatu larutan asam menjadi basa maupun basam menjadi asam dapat saja dilakukan, yakni dengan caram elakukan titrasi misalnya. menambahkan asam atau basa berlebih dapat mengubah sifat/pH asli dari suatu larutan, ini sebenarnya bisa dijadikan eksperimen dalam kegiatan belajar, namun proses titrasi ini memakan waktu yang cukup lama, jika dilakukan sekolah akan memakan waktu belajar yang sperti yang kita tahu alokasi waktunya sangat terbatas, jadi menurut saya jika ingin membahas soal/fenomena yang bisa dijadikan masalah yang akan dipecahkan oleh siswa alangkah baiknya jika soal tsb tidak perlu melakukan eksperimentasi cuku dengan bernalar. kan pada dasarnya siswa dituntut untuk bernalar dengan tingkatan yang semakin hari-semakin baik dan tinggi dibanding sebelumnya.

    BalasHapus
  8. Menurut saya untuk mengubah suatu larutan baku yg sifatny sudah asam menjadi basa itu tidak bisa. Tetapi jika suatu asam itu di tambah zat yang bisa meningkat kan nilai pH nya menjadi lebih dari 7 maka dia bisa dikatakan basa. Adanya penambhan konsentrasi pada suatu zat sehingga bisa mngubah zat asam atau pun basa tdi. Kita contohkan HCL dimana itu merupakan suatu zat asam kuat. Jika di tambah dengan nh3 maka jadi lah lar nh4cl dimana itu merupakan garam yg bersifat asam.

    BalasHapus